TERASKATA.COM, SAMARINDA – Ely Hartati Rasyid, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, meminta pemprov melakukan evaluasi terhadap alokasi bentuan keuangan (bankeu) untuk Kukar.
Pasalnya, Ely menilai alokasi bankeu Rp38,1 miliar ke Kukar dianggap terlalu kecil.
“Bankeu yang diterima Kukar dari Pemprov Kaltim perlu dievaluasi kembali di tahun selanjutnya. Sebab yang diterima Kukar selama ini hanya senilai Rp 38,1 miliar saja,” kata Ely Hartati, Rabu (19/4/2023).
Ely Hartati, menyebut nilai bankeu itu tidak sebanding dengan nilai keuangan yang diberika sumber daya alam Kukar pada perekonomian Kaltim.
“Kita tahu bersama bahwa Kukar ini merupakan salah satu penyumbang pendapatan daerah yang terbesar di Kaltim. Tapi nilai bankeu yang diterimanya tidak sebanding. Ini perlu diperhatikan lagi oleh pemerintah kedepannya ,” paparnya.
Pada tahun ini, ungkap Elly, bankeu dari provinsi sangat tidak cukup untuk merealisasikan berbagai item pembangunan mengingat luasan wilayah Kukar yang cukup besar.
“Ini perlu dilakukan suntikan dana tambahan lagi sekian miliar,” sebut legislator Dapil Kukar ini.
Politikus PDI-Perjuangan ini mengusulkan agar Bankeu Kukar untuk tahun 2024 dapat dilakukan penambahan dengan nilai Rp 100 miliar.
Dengan nilai sebesar itu, berbagai pembangunan infrastruktur di Kukar dapat menjangkau ke semua wilayah yang ada terutama di wilayah pinggiran.
Menurutnya, dengan peningkatan bankeu tentunya akan berdampak positif terhadap kemajuan pembangunan, sehingga tidak lagi disebut tertinggal apalagi dengan adanya perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim yang juga wilayah IKN itu mencakupi sebagian wilayah Kukar.
“Kukar itu wilayahnya sangat luas, jumlah penduduknya juga banyak, jadi perlu diperhatikan Bankeu mereka. Kalau Bankeu-nya besar tentu ada pengaruhnya juga ke Provinsi, seperti adanya kemajuan pembangunan yang lebih terlihat,” tandasnya. (ADV/DPRDKALTIM)