HUT ke-54 KORPRI di Kutim, ASN Diminta Lebih Siap Menghadapi Tantangan Birokrasi Modern

TERASKATA.Com, Kutai Timur – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kutai Timur (Kutim) tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga momentum penegasan ulang arah pembenahan birokrasi.

Upacara yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Senin (1/12), menjadi wadah penyampaian kembali standar kesiapsiagaan yang harus dipegang Aparatur Sipil Negara (ASN) di era digital dan perubahan cepat saat ini.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, saat membacakan sambutan Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, menekankan delapan tekad yang harus menjadi kompas ASN. Tekad tersebut bukan sekadar slogan, tetapi panduan kerja yang berkaitan langsung dengan persoalan birokrasi di lapangan, mulai integritas, pelayanan publik, hingga pengelolaan anggaran.

“Kuatkan semangat pengabdian dan pelayanan, bekerjalah dengan hati Layani rakyat dengan empati dan hadirkan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Salah satu sorotan adalah pentingnya menjaga soliditas korps dan netralitas. Di tengah dinamika politik dan perubahan regulasi, ASN diminta tetap berada di atas kepentingan politik mana pun. Nilai disiplin, kejujuran, ketegasan, hingga profesionalitas disebut sebagai fondasi etika yang tak bisa ditawar.

Ardiansyah juga menegaskan tuntutan percepatan transformasi digital. KORPRI diminta tidak sekadar mengikuti perkembangan teknologi, tetapi menjadi lokomotif reformasi digital yang membuat layanan publik lebih cepat, transparan, dan mudah diakses.

Instruksi lain menyangkut kesiapsiagaan bencana dan empati sosial ASN. Penanganan banjir di sejumlah daerah menjadi contoh bahwa aparatur harus responsif, bukan hanya pada tugas administratif, tetapi juga pada kebutuhan kemanusiaan.

ASN juga diminta mengawal perbaikan tata kelola belanja negara dan daerah. Pembangunan jembatan, sekolah, puskesmas, hingga akses air bersih disebut harus berpijak pada perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan pemborosan anggaran.

Tekad menjaga nama baik KORPRI menutup rangkaian pesan. Ardiansyah menegaskan ASN harus mampu menjadi kekuatan moral dalam birokrasi, sekaligus wajah pelayanan publik yang dapat diandalkan.

“KORPRI harus hadir sebagai penggerak pelayanan publik yang andal,” ujarnya.(adv)