Bontang — Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang kerja sama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kota Bontang menggelar pelatihan berdasarkan kompetensi yang dibuka pada Senin 22 April 2024.
Dalam pembukaannya yang penuh kehangatan, Najirah menyapa seluruh peserta yang hadir dengan ucapan maaf. Ia pun memberi penilaian baik kepada kepala Disnaker Bontang lantaran punya kinerja
“Saya bangga dan apresiasi melihat kepala disnaker Bontang. Apa yang ia sampaikan merupakan pembelajaran kita ke depan. Ia memberi banyak kemajuan,” katanya.
Najirah mengaku Wali Kota Basri Rase sebelumnya ingin melakukan mutasi kepada Kadisnaker Bontang, tapi Najirah menghalangi itu.
“Pak Safa Muha diminta pak Wali untuk ke dinas lainnya. Tapi saya bertahan, dan minta pak Wali agar beliau tetap bertahan,” ucapnya.
Lebih jauh Najirah mengaku selama pemerintahannya bersama Basri Rase, ia mendengar kabar adanya pengangguran di Kota Bontang.
Karena itu, ia meminta agar pihak terkait mendata ulang angka pengangguran. Karena, diherankannya, kadang-kadang pebisnis terdata sebagai orang yang menganggur.
Padahal kata Najirah, pebisnis biasanya lebih mampu menghidupi dirinya ketimbang orang kantoran yang saat ini didata sebagai orang yang paling produktif.
“Perlu mendata kembali, karena banyak masyarakat kita yang bekerja tapi dianggap pengangguran. Pekerja kantor bukan itu bukan pengangguran, menurut data,” katanya.
“Sementara yang punya hasil dari kalangan pedagang, itu biasanya terdata jadi pengangguran. Jadi kita perlu lagi mendata ulang,” tegasnya lagi.
Najirah juga meminta agar wargaa Bontang tidak menjadi penonton di kotanya sendiri, mengingat IKN mengharap beberapa daerah termasuk Bontang sebagai penyanggah IKN.
“Jangan sampai orang-orang Bontang menjadi penonton di wilayahnya sendiri. Apalagi wilayah kita menjadi penyanggah IKN. Kita harus tetap meningkatkan kompetensi.
“Saya minta pelatihan ini bisa mendapatakan hasil maksimal. Pemerintah juga komitmen akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan yang lain,”ucapnya. (*)
