TERASKATA.COM, BONTANG – Kondisi sarana dan prasarana (sapras) di SDN 007 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, menjadi perhatian utama karena menghadapi sejumlah masalah yang mengganggu proses belajar mengajar. Dalam rapat yang baru-baru ini diadakan di Kantor DPRD Bontang, sebagian bangunan sekolah masih menggunakan kayu, kondisi WC tidak layak, terdapat keterbatasan ruang kelas, serta adanya bau amoniak dari pabrik yang kerap mengganggu aktivitas belajar mengajar. Selain itu, sekolah ini juga sering menjadi langganan banjir.
Menurut Kepala Sekolah SDN 007 Guntung, Nurmiani, ruang kelas terbatas, tidak memiliki pagar dan security, khususnya di bagian belakang sekolah. “Kadang guru lepas pengawasan terhadap anak-anak. Hujan 10 menit langsung banjir. WC sangat tidak memadai kalau hujan airnya meluap dan jadi sarang ular,” ujarnya Selasa (22/08/2023).
Nurmiani juga menjelaskan bahwa sekolah ini terpaksa menerapkan proses belajar mengajar secara bergiliran karena keterbatasan ruang kelas. Sekolah ini menjadi satu-satunya yang melayani 18 RT di Kelurahan Guntung, dengan total 589 siswa.
Sekretaris Daerah, Aji Erlynawati, merespons masalah ini dengan cepat dan menjanjikan untuk menindaklanjuti usulan tersebut. Salah satu solusinya adalah relokasi sekolah, karena fasilitas yang ada saat ini tidak memadai. Namun, sebelum relokasi, mereka akan membuat masterplan rencana pembangunan sekolah yang lengkap dan sesuai standar sambil menyiapkan lahan yang diperlukan.
Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, yang turut hadir dalam tinjauan lapangan, mendesak pemerintah agar segera merealisasikan permintaan dari para guru di sekolah ini. Dia menegaskan pentingnya penyediaan sarana dan prasarana yang baik untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan mengusulkan agar masterplan segera dibuat untuk memungkinkan pembangunan pada tahun 2025. (adv)