Komisi III Sayangkan Longsornya Turap di Halaman Gereja Bethel Gunung Elai

TERASKATA.COM, BONTANG – Kejadian ambrolnya turap di Halaman Gereja Bethel Indonesia, yang terletak di Jalan Sawi, Kelurahan Gunung Elai, telah menarik perhatian Anggota DPRD Bontang, khususnya Komisi III, yang menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi turap yang rusak.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mengungkapkan bahwa sebelum terjadinya ambrolan, pihaknya telah mengirim permintaan kepada Pemkot Bontang melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki turap yang sudah menunjukkan retak-retak. Permintaan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

“Saya telah meminta kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan karena pada saat itu hanya ada retakan kecil. Tapi tidak ada tanggapan. Sekarang insiden ambrol telah terjadi. Kondisi turap yang rusak ini sangat disayangkan,” ujar Amir, yang akrab dipanggil Atos, (14/8/2023).

Politisi dari Partai Gerindra ini juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya respons pemerintah dalam merespons keluhan masyarakat, yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat dihindari.

“Ketika kerusakan sudah semakin parah seperti ini, pemerintah harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk perbaikannya, bukan begitu?” tambahnya.

Lebih lanjut, Amir Tosina menyatakan niatnya untuk mengundang Dinas PUPR, pihak Kelurahan, RT, dan pihak terkait lainnya agar masalah ini segera ditangani.

Ambrolnya turap di Halaman Gereja Bethel Indonesia, Jalan Sawi, Kelurahan Gunung Elai, diduga disebabkan oleh erosi akibat aliran air sungai. Hal ini mengakibatkan pergeseran tanah yang berpotensi membahayakan warga, terutama anak-anak yang sering melewati area tersebut.

Salah satu warga dan pendeta di Gereja Bethel Indonesia, Irwan Santoso, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi ini. Untuk sementara, ia telah memasang ulin di pinggir area tersebut sebagai langkah sementara untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, mengingat erosi yang terus berlangsung akibat aliran air sungai.

“ulin dipasang sementara di pinggir area agar tidak semakin parah ambrolnya. Karena tanah terus terkikis oleh air,” ungkapnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *