TERASKATA.COM, BONTANG– Kunjungan kerja dari Komisi V DPR RI ke Bontang beberapa waktu lalu memberikan harapan besar untuk segera merealisasikan peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana di kota ini, demikian yang diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina.
Menurut Amir, salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian utama adalah peningkatan infrastruktur penanggulangan banjir di Jalan Protokol Bontang Kuala. Masalah banjir rob di kawasan ini telah menjadi permasalahan lama dan belum mendapatkan perbaikan yang memadai, meskipun seringkali menjadi keluhan masyarakat.
“Kami selalu mengusulkan agar masalah ini menjadi prioritas, terutama mengingat Bontang Kuala adalah salah satu ikon utama pariwisata Kota Bontang,” ujar Amir, Kamis (10/8/2023).
Politisi dari Partai Gerindra ini mendorong agar masalah ini terus disuarakan agar bisa mendapatkan perhatian pusat. Mengingat biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini cukup besar, yakni sekitar Rp 40 miliar.
“Kami pernah mengajukan usulan melalui berbagai mekanisme, termasuk lewat bankeu dan pusat. Meskipun sudah pernah dievaluasi, namun hingga saat ini belum terealisasi,” tambahnya.
Amir juga mengharapkan agar pemerintah, melalui dinas terkait, segera membuat perencanaan ulang yang matang sehingga penanganan banjir di Bontang Kuala bisa dilaksanakan dengan tepat.
“Jika perlu, rencana ini harus direvisi untuk memastikan penanganan banjir berjalan sesuai dengan rencana,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Pemkot Bontang telah mengajukan 8 usulan mega proyek pembenahan infrastruktur kepada Pemerintah Pusat melalui Komisi V DPR RI. Salah satu prioritas usulan adalah pembangunan Kampung Selambai, perbaikan jalan, revitalisasi Waduk Kanaan untuk penanganan banjir, pengembangan Pelabuhan Tanjung Laut Indah, pemangkasan Jalan S Parman depan RSUD, peningkatan jalan Bontang Kuala, Rusunawa ASN, dan pengembangan Pantai Harapan Kelurahan Tanjung Laut Indah. (ADV)
