Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Ketahanan Pangan Kaltim Dinilai Rentan, Ananda Moeis Dorong Pemetaan Digital Pertanian

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.(Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Ketahanan pangan dinilai masih menjadi tantangan besar di Kalimantan Timur (Kaltim), terutama di tengah masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya pembenahan sektor pertanian sebagai langkah strategis mengimbangi lonjakan kebutuhan pangan di masa depan.

Menurut Ananda, pemetaan lahan secara digital menjadi pondasi utama untuk membangun sistem pangan yang kuat dan mandiri. Ia menyatakan bahwa tanpa data akurat, sulit bagi pemerintah merancang kebijakan pertanian yang tepat sasaran.

“Pemetaan lahan secara digital dan rinci sangat penting. Kita harus tahu berapa luas lahan, tingkat kesuburan, serta jenis tanaman apa yang cocok di setiap wilayah. Dari sanalah kebijakan yang tepat bisa lahir,” jelasnya, Rabu (7/5/25).

Ia menyoroti bahwa selama ini kebijakan di sektor pertanian cenderung reaktif karena minimnya basis data. Akibatnya, terjadi alih fungsi lahan secara masif, petani kehilangan lahan produktif, dan target ketahanan pangan menjadi sulit tercapai.

Ananda juga menilai bahwa pembangunan fisik IKN perlu diimbangi dengan prioritas pada kemandirian pangan. Selama ini, wilayah seperti Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara menjadi andalan, namun daerah lain pun memiliki potensi yang belum tergarap optimal karena ketiadaan data pertanian yang sistematis.

Lebih jauh, ia mendorong agar pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota mengembangkan program food estate sebagai solusi jangka panjang. Program ini dinilai mampu menjawab kebutuhan pangan di tengah pertumbuhan populasi, terutama di sekitar kawasan IKN.

“Kita tak bisa terus bergantung pada kiriman dari luar. Kemandirian pangan hanya bisa dicapai jika kita serius dari hulu ke hilir, mulai dari data hingga perlindungan terhadap petani,” tegasnya.

Ia meyakini, jika pendekatan berbasis data diterapkan secara konsisten dan keberpihakan terhadap petani lokal diperkuat, maka Kaltim bisa bertransformasi menjadi pusat produksi pangan nasional.

“Ketahanan pangan sebagai agenda strategis yang perlu ditindaklanjuti secara konkret,” tutupnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup