DPRD Kaltim Kritik Kinerja Perusda, Soroti Lemahnya Kepemimpinan dan Dorong Evaluasi Total
TERASKATAKALTIM – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono, melayangkan kritik keras terhadap performa sejumlah perusahaan daerah (perusda) yang dinilai belum mampu menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Ia menekankan perlunya pembenahan serius, khususnya di level kepemimpinan.
“Masalah kita bukan soal sektor usahanya, tapi siapa yang memimpin. Kalau yang ditunjuk tidak punya kapabilitas, ya hasilnya begini jalan di tempat,” ujar Sapto, Senin (12/5/2025).
Menurut politisi Partai Golkar itu, masih banyak posisi strategis di tubuh perusda yang ditempati oleh sosok-sosok tanpa latar belakang bisnis yang kuat. Imbasnya, sejumlah perusda justru menjadi beban fiskal, alih-alih menyumbang pendapatan bagi daerah.
Ia menegaskan bahwa pengangkatan pimpinan perusda seharusnya mengedepankan kompetensi dan integritas, bukan kedekatan politik atau pertimbangan nonteknis lainnya.
“Era sekarang butuh manajemen modern. Tidak bisa lagi pakai pola lama. Kalau ingin perusda berkembang, yang duduk di pucuk harus orang yang tahu strategi, punya pengalaman, dan berorientasi hasil,” jelasnya.
Lebih jauh, Sapto mendorong Pemprov Kaltim untuk membuka seleksi pimpinan perusda secara transparan dan berbasis kinerja.
Ia juga mendesak adanya audit menyeluruh terhadap operasional dan keuangan masing-masing perusahaan daerah sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh.
Langkah tersebut, menurutnya, penting untuk menata ulang orientasi bisnis perusda agar benar-benar mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kalau ini tidak segera dibenahi, kita akan terus-terusan kehilangan potensi besar dari sektor-sektor strategis,” tegasnya.
Dengan dorongan kuat dari DPRD, Sapto berharap Gubernur Kalimantan Timur segera mengambil langkah konkret untuk mereformasi struktur dan sistem pengelolaan perusda.
Menurutnya, transformasi kelembagaan hanya akan terjadi jika pola pikir lama ditinggalkan.
“Kami yakin, dengan manajemen yang profesional dan pemimpin yang mumpuni, perusda bisa menjadi aset penting daerah, bukan sekadar beban,” pungkasnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)