Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Yohana Dorong Pemerintah Serius Terhadap ‎Literasi Anak

admin admin admin
Yohana Fransiska Banda Maku (Aktivis sosial dan pegiat literasi) -ft:ronny/teraskata-

‎TERASKATA.Com, Kutai Timur Gencarnya pemerintah daerah menggelar berbagai festival dan kegiatan seremonial di Kutai Timur (Kutim) mendapat sorotan dari aktivis sosial dan penggiat literasi, Yohana Fransiska Banda Maku.

Menurutnya, kemeriahan acara tahunan tidak sebanding dengan perhatian yang seharusnya diberikan untuk pendidikan dan literasi anak.

‎“Banyak anggaran habis untuk kegiatan besar yang manfaatnya hanya sesaat. Sementara kebutuhan anak-anak untuk belajar, berkembang, dan merasa aman belum menjadi prioritas utama. Padahal, generasi emas itu dibentuk sejak dini, bukan setelah mereka dewasa,” tegas Yohana, pada Jumat, (22/08/2025).

‎Perempuan yang akrab disapa Yohana itu telah bergiat di dunia literasi sejak 2014. Dari Nusa Tenggara Timur hingga Sangatta, ia konsisten mendampingi anak-anak melalui berbagai kegiatan komunitas.

Selain aktif di Kampung Dongeng Etam Sangatta, ia juga mendirikan Kelas Belajar dan Bermain Bersama Kak Yohana, wadah yang dirancang untuk menanamkan kebiasaan membaca, kreativitas, serta keterampilan berbicara di depan umum. Menurutnya, literasi tidak sebatas membaca buku.

‎“Public speaking sejak dini membentuk anak-anak yang percaya diri, berani, dan mampu bersosialisasi. Itu bekal yang lebih berharga dibanding pesta seremonial tahunan yang cepat dilupakan,” ungkapnya.

‎Yohana juga menyinggung status Kabupaten Layak Anak (KLA) yang disandang Kutim. Ia menilai predikat tersebut belum sepenuhnya terwujud di lapangan.

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak menjadi tanda bahwa kebijakan masih lebih kuat di atas kertas ketimbang implementasi nyata. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah lebih melibatkan komunitas dan relawan yang sudah setiap hari bekerja langsung dengan anak-anak.

‎Selain itu, ia menekankan pentingnya kehadiran Rumah Aman untuk Perempuan dan Anak di Kutim. Menurut Yohana, fasilitas tersebut sangat mendesak mengingat tingginya angka kekerasan dan minimnya perlindungan bagi kelompok rentan.

‎“Kalau memang serius, tunjukkan dengan aksi. Jangan hanya berhenti pada slogan tahunan,” ujarnya.

‎Bagi Yohana, literasi dan pendidikan adalah pondasi utama untuk membangun generasi masa depan.

‎“Anak-anak adalah investasi terbesar daerah ini. Jika sejak kecil mereka terbiasa membaca, berpikir kritis, dan berani menyampaikan pendapat, maka Kutim akan memiliki generasi emas yang sesungguhnya,” pungkasnya. (Ronny/teraskata)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup