Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Tak Perlu Dapur Produksi, Begini Proses Perizinan PIRT di Kutim

admin admin admin
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno

TERASKATA.Com, Kutai Timur – Proses membuat perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) masih menjadi persoalan di tengah masyarakat. Khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pangan.

Pasalnya, dari informasi yang beredar, usaha rumahan harus memiliki dapur produksi tersendiri. Ternyata informasi itu tidak benar.

‎Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Sumarno menegaskan pengajuan pembuatan PIRT tidaklah sulit dan tidak semua pelaku usaha diwajibkan membangun dapur khusus yang terpissh dari dapur rumah tangga.

‎Menurutnya, pemisah dapur hanya diperlukan apa bila usaha tersebut sudah berskala besar atau berisiko tinggi pada kesehatan maupun keselamatan.

‎”Kalau usahanya masih kecil, tidak perlu harus terpisah dari dapur rumah. Tapi tetap harus memenuhi syarat kesehatan, kebersihan lingkungan dan standar lainnya. Apa bila sesuai dari hasil pengecekan, kami berikan rekomendasi ke DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu),” ucap Sumarno, pada Senin, 11 Agustus 2025.

‎Melalui tim kesehatan lingkungan (kesling) dari puskesmas, Dinkes melakukan pemeriksaan ke tempat-tempat umum, seperti warung makan hingga kantin sekolah. Hal tersebut dilakukan guna pengawasan terhadap industri makanan rumahan.

‎”Dari situ kita bisa lihat, apa kah layak direkomendasikan atau tidak,” terangnya.

‎Adapun untuk usaha berisiko seperti produksi tahu, tempe, atau industri minuman dalam kemasan, syaratnya memang lebih ketat.

‎“Kalau dia produksi besar, dengan karyawan sampai belasan orang, itu memang idealnya dapur produksi terpisah. Kalau tetap pakai dapur rumah, bisa berisiko,” ucapnya usai menjalani beberapa hari sebagai Plt Kadinkes Kutim.

‎Sumarno juga menegaskan bahwa Dinkes Kutim berkomitmen membantu, bukan menghambat, pelaku usaha dalam mengurus izin.

‎“Kami tidak pernah mempersulit. Justru kami beri solusi dan saran teknis, misalnya terkait kualitas air. Kita arahkan agar dicek secara rutin, termasuk kandungan pH-nya,” imbuhnya. (Ronny)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup
error: Konten Ini DIlindungi Hak Cipta