Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Pemkab Kutim Salurkan Sembako Murah di Tiga Titik Strategis.

admin admin admin
Pemkab Kutim melakukan penyaluran sembako murah secara serentak di tiga lokasi strategis, Sabtu (30/8/2025).

TERASKATA.Com, Kutai Timur — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggencarkan strategi stabilisasi harga dan penguatan daya beli masyarakat melalui penyaluran sembako murah.

Seperti yang dilakukan secara serentak di tiga lokasi strategis, Sabtu (30/8/2025). Ketiga titik yang dimaksud yakni, Sangatta Utara (folder ilham maulana), Sangatta Selatan, dan satu titik tambahan dari Dinas Perindagkop Provinsi di depan Kantor Camat Sangatta Selatan.

Langkah ini merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM) nasional yang digagas oleh pemerintah pusat sebagai respons terhadap dinamika harga kebutuhan pokok dan tekanan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat.

Asisten II Bidang Ekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Noviari Noor menjelaskan kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk intervensi pasar. Tetapi juga wujud sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, Bulog, serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Semua titik ini menyalurkan bahan pokok dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding harga pasar,” ungkap Novi saat ditemui di lokasi kegiatan di Sangatta Utara.

Di Sangatta Utara, distribusi sembako dilakukan terpusat di Folder Ilham Maulana, dengan alokasi sekitar 4 ton beras, 1 ton minyak goreng dan 1 ton gula pasir. Di titik kedua, Sangatta Selatan, penyaluran dilakukan secara mobile oleh jajaran Polres Kutim, dengan total distribusi mencapai 7 ton beras.

Sementara titik ketiga merupakan program terpisah yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur, yang turut menyalurkan sembilan bahan pokok (sembako) dengan harga terjangkau kepada masyarakat.

“Kalau dari provinsi, mereka punya program sendiri, tapi tujuannya sama yaitu menjaga kestabilan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Paket sembako yang disediakan dalam program GPM kali ini terdiri dari 5 kilogram beras SPHP, 1 liter minyak goreng dan 1 kilogram gula pasir yang dijual dengan harga hanya Rp102 ribu per paket lebih rendah dari harga pasar.

Program ini, menurut Novi, merupakan respons atas data Kementerian Pertanian dan Bulog yang mencatat stok beras nasional masih mencukupi hingga akhir tahun.

“Stok kita sebenarnya melimpah, berdasarkan laporan terakhir dari Menteri Pertanian masih ada sekitar 1,3 juta ton beras yang harus disalurkan hingga akhir 2025. Maka dari itu, pemerintah pusat mendorong percepatan distribusi agar stok tidak menumpuk dan masyarakat bisa memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Meski tidak ada kuota khusus untuk Kutim, Pemkab Kutai Timur secara aktif mengajukan permintaan kepada Bulog melalui wilayah distribusi Samarinda untuk mengamankan pasokan.

Inflasi Stabil, Upaya Terus Ditingkatkan

Ditanya soal kondisi inflasi daerah, Novi menjelaskan Kutai Timur saat ini masih berada dalam kondisi relatif stabil. Namun demikian, langkah-langkah pengendalian seperti ini tetap diperlukan untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama menjelang akhir tahun.

“Inflasi kita tidak tinggi, tidak rendah juga, berada di papan tengah. Tapi program seperti ini penting untuk mencegah lonjakan harga, terutama menjelang musim penghujan dan akhir tahun yang biasanya menyebabkan gangguan distribusi,” terangnya.

Tak hanya soal harga dan inflasi, Pemkab Kutai Timur juga memanfaatkan momentum ini untuk mengakselerasi berbagai program ketahanan pangan. Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan mencakup pembukaan lahan sawah baru, peningkatan produksi pertanian hingga penguatan sistem irigasi.

“Ini bagian dari arahan nasional menuju suasembada pangan. Kita ingin Kutim tidak hanya mengandalkan pasokan luar, tapi bisa mulai membangun kemandirian pangan dari hulu ke hilir,” kata Novi.

Terkait dampak program ini terhadap angka kemiskinan, Novi menilai penyaluran sembako murah belum mampu secara langsung menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Namun, bantuan tersebut sangat membantu masyarakat untuk tetap memiliki akses terhadap pangan pokok yang berkualitas.

“Turunnya angka kemiskinan itu proses panjang, tidak bisa hanya dengan satu program. Tapi bantuan pangan ini sangat krusial untuk menjaga konsumsi masyarakat tetap terjaga. Data dari pusat tetap kita verifikasi agar penyaluran tepat sasaran,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur memastikan program serupa akan terus dilaksanakan secara berkala, baik melalui program pusat maupun kolaborasi dengan provinsi dan pihak swasta. Tujuannya adalah memastikan masyarakat tidak hanya mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga memiliki harapan akan perbaikan kondisi hidup ke depan.

“Kita ingin pastikan tidak ada masyarakat yang kesulitan mengakses kebutuhan pokok. Ini bukan soal bagi-bagi sembako, tapi soal menjamin stabilitas sosial dan ekonomi kita bersama,” pungkasnya. (ronny/teraskata)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup