Kolaborasi Warga dan Pemerintah Jadi Kunci Pengembangan RTH di Kutim
TERASKATA.Com, Kutai Timur – Upaya memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak hanya bertumpu pada pemerintah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim kini menggencarkan konsep kolaborasi dengan berbagai instansi dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) DLH Kutim, Dewi Dohi, menyebut pembangunan RTH merupakan langkah strategis dalam menciptakan kota yang layak huni.
Ia menegaskan fungsi ekologis RTH menjadi alasan utama program ini dijalankan secara masif.
“Keberadaan RTH bukan hanya soal keindahan, tapi juga fungsi ekologisnya dalam menurunkan suhu udara, menyerap karbon, dan menahan banjir,” jelas Dewi saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini.
Program penghijauan saat ini dilakukan sambil memetakan sejumlah titik prioritas di wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Rencana tersebut mencakup revitalisasi taman kota hingga pembangunan taman tematik yang melibatkan masyarakat setempat.
Dewi menuturkan, integrasi konsep urban farming menjadi bagian penting agar taman publik memiliki manfaat yang lebih luas.
“Kita ingin taman bukan hanya tempat duduk-duduk, tapi juga ruang belajar dan menanam,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pendataan pohon pelindung di jalan utama juga sedang difokuskan untuk memastikan seluruh vegetasi perkotaan terawat optimal.
“Kami ingin semua pohon di kota ini punya identitas dan terjaga dengan baik,” katanya.
DLH menargetkan Kutim dapat memenuhi rasio RTH sesuai standar nasional, yakni 30 persen dari total wilayah perkotaan.
Meski tantangan ketersediaan lahan masih dirasakan, Dewi yakin pencapaian itu bisa diraih secara bertahap dengan dukungan berbagai pihak.
Ia menegaskan, partisipasi publik menjadi penentu keberlanjutan program penghijauan ini.
“Kalau hanya tanam tapi tidak dirawat, sama saja tidak ada hasilnya. Karena itu, kesadaran masyarakat jadi faktor utama,” ungkapnya.
Dewi berharap kehadiran ruang hijau bukan hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga memperkuat interaksi sosial dan kenyamanan warga.
“Ruang hijau itu tempat bertemu, tempat belajar, tempat hidup. Jadi mari kita jaga bersama, karena udara bersih dan lingkungan sehat adalah hak semua orang,” tutup Dewi. (Ronny/teraskata)

 
											



 
							 
							 
							 
							