TERASKATA.Com, Kutai Timur – Sorot lampu panggung di area Bukit Pelangi Sangatta perlahan meredup pada malam penutupan Kutim Expo 2025, 28 Oktober lalu.
Namun, gema tepuk tangan yang pecah di tengah kerumunan pengunjung menjadi penanda lahirnya kebanggaan baru bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur).
Tahun ini, instansi yang dipimpin Nora Ramadani itu kembali mencatatkan prestasi. Itu setelah berhasil meraih Juara 1 kategori Stand Kreatif dan Desain Terbaik.
Bagi Disperindag, penghargaan itu bukan semata urusan dekorasi atau estetika. Lebih jauh, ia menjadi simbol dari upaya panjang membangun citra positif. Sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk lokal Kutim.
“Kami ingin menampilkan stan yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga punya makna dan nilai manfaat bagi masyarakat,” ujar Nora saat ditemui di ruang kerjanya, awal pekan ini.
Konsisten di Jalur Prestasi
Kemenangan tersebut memperpanjang tradisi prestasi Disperindag di ajang serupa. Tahun sebelumnya, instansi ini juga berhasil meraih Juara 1 kategori Stand Favorit, menjadikannya salah satu peserta paling konsisten di antara puluhan peserta dari berbagai instansi.
Tahun ini, Disperindag hadir dengan konsep “Kreativitas Lokal, Ekonomi Mandiri”. Nuansa etnik Kutai Timur terasa kental melalui penggunaan anyaman elemen kayu khas Kalimantan yang berpadu dengan pencahayaan modern.
Di balik tata desain sederhana itu, tersimpan semangat memperkenalkan potensi 10 pelaku UMKM binaan Disperindag mulai dari amplang gurih, madu hutan, hingga kerajinan tangan dari pesisir dan pedalaman.
Namun, keunggulan Disperindag tak berhenti pada desain semata. Selama pameran berlangsung, instansi ini juga membuka layanan publik langsung di lokasi. Seperti pengurusan tera alat ukur dan penerbitan surat keterangan asal produk.
Inovasi tersebut mendapat apresiasi dari dewan juri karena dinilai menggabungkan fungsi pelayanan dan edukasi dalam satu ruang interaktif.
“Masyarakat bisa mengajukan permohonan langsung di stan. Ini cara kami mendekatkan pelayanan,” kata Nora.
Program berbagi sembako gratis yang digelar Disperindag selama Expo pun menjadi daya tarik lain. Dengan mekanisme kuis ringan bertema lokal, pengunjung diajak berinteraksi sambil mendapatkan paket sembako. Paket itu berisi beras, gula, minyak goreng, hingga susu kental manis. Program sederhana itu berhasil menciptakan suasana akrab antara pemerintah dan warga.
Dalam gelaran yang sama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim berhasil menyabet gelar Stand Favorit 2025 berkat tampilan edukatif yang menampilkan karya siswa dan inovasi pembelajaran digital.
Nora menilai, capaian tahun ini menjadi refleksi bahwa birokrasi pun bisa kreatif dan adaptif.
“Selain dari ikut serta memeriahkan HUT ke-26 Kutim kemarin, kami juga mau berinteraksi langsung dengan masyarakat. Mungkin kalau tahun depan kami masih memakai konsep yang sama, karena kami tidak terlalu memikirkan jadi juara, yang penting manfaatnya bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Jadi juara itu bonus,” ujarnya menutup perbincangan. (Ronny/teraskata)





