Tanggapi Pernyataan Avivurrahman, Ketua KNPI Bontang : Jangan Jadi Corong Provokasi
TERASKATA.Com, Bontang – Polemik perebutan wilayah kampung sidrap tidak hanya hanya memicu perang dingin antar pemerintah daerah.
Persoalan tapal batas itu, kini merambah ke induk organisasi kepemudaan, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) antar dua daerah tetangga itu.
Pernyataan Ketua DPD KNPI Kutim, Avivurrahman yang mewarning Pemkot Bontang untuk segera menghentikan upaya merampok kampung sidrap, menuai respon dari Ketua KNPI Kota Bontang, Indra Wijaya.
Menurut Indra, Ketua DPD KNPI Kutim mestinya merawat dan menjaga marwah organisasi kepemudaan yang dibanggakan. Bagi dia, sepatutnya Ketua KNPI Kutim tidak membangun narasi propaganda ditengah upaya pemerintah menyelesaikan persoalan sengketa kampung sidrap.
Ia menegaskan, KNPI adalah wadah pemuda yang seharusnya menjadi jembatan persatuan.
”Bukan menjadi corong provokasi atau memperkeruh suasana,” ungkap Indra.
Kepada wartawan, Indra menyebutkan terkait polemik Kampung Sidrap, hal itu semestinya diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme hukum dan tata kelola pemerintahan yang berlaku. Tanpa adanya bahasa saling menyudutkan ataupun menyerang secara personal.
Soal kepemilikan wilayah, KNPI Bontang kata Indra, justru tidak dalam posisi menentukan secara administratif, namun menghormati proses yang sedang berjalan antara pemerintah pusat dan daerah. Konflik ini menurutnya bukan arena pertarungan dan menjadi ajang saling serang antar-pemerintah daerah, apalagi antar-pemuda.
”Adapun perbedaan tafsir wilayah administratif, itu merupakan urusan yang sepenuhnya menjadi domain Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan penegak hukum yang punya kewenangan untuk memutuskan,” akunya.
Lebih lanjut, aktivis pemuda Muhammadiyah ini mengimbau agar KNPI Kutim dapat menjaga etika komunikasi publik, terlebih dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintahan daerah lain.
Istilah-istilah seperti “perampok” atau “bermain api” adalah diksi yang sangat tidak mencerminkan watak intelektual dan semangat kebangsaan pemuda Indonesia.
“Jika kita memang merasa benar, mari kita buktikan melalui jalur yang konstitusional, bukan dengan narasi penuh kemarahan yang justru merugikan masyarakat di lapangan,” tandasnya.
KNPI Bontang menegaskan, turut mengawal sengketa perbatasan antara Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur yang telah berlangsung puluhan tahun.
Indra mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda agar bisa mengedepankan narasi yang bijak saat melontarkan pernyataan.
“Tentu kami juga bakal mengawal proses yang ada. Pada prinsipnya, kita serahkan semua pada proses hukum yang tengah berjalan,” pungkasnya. (*)