Penyakit Tidak Menular Masih Dominasi Kasus di RSUD Kudungga
TERASKATA.Com, Kutai Timur – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta mencatat, kasus penyakit tidak menular masih mendominasi pelayanan kesehatan di Kutai Timur (Kutim).
Pergeseran pola penyakit dari infeksius ke metabolik kini menjadi perhatian serius tenaga medis di daerah tersebut.
Direktur Utama RSUD Kudungga, Muhammad Yusuf mengungkapkan penyakit saluran pernapasan, hipertensi dan diabetes melitus (DM) menjadi yang paling banyak ditangani di rumah sakit.
“Kalau rawat jalan tidak lepas dari penyakit saluran pernapasan. Sedangkan untuk penyakit dalam, yang paling sering adalah hipertensi dan kencing manis. Penyakit-penyakit metabolik itu konstan dari waktu ke waktu,” jelas Yusuf.
Ia menambahkan, kelompok usia 40 tahun ke atas masih mendominasi pasien penderita penyakit tidak menular. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gejala serupa mulai ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda.
“Sekarang makin bergeser. Tidak sedikit usia muda sudah mengalami masalah jantung dan gula,” katanya.
Menurutnya, penyebab meningkatnya kasus penyakit tidak menular sangat beragam dan saling berkaitan.
“Faktornya multifaktor, mulai dari pola hidup, tingkat stres karena pekerjaan, hingga faktor genetik. Lingkungan juga bisa berpengaruh terhadap munculnya penyakit,” ujarnya.
Terkait kondisi lingkungan di Sangatta yang kerap dipenuhi debu akibat aktivitas pembangunan, Yusuf menyebut perlu adanya kajian khusus untuk memastikan kaitannya dengan kasus penyakit saluran pernapasan.
“Kalau angka ISPA memang masih cukup tinggi, terutama dari kunjungan ke poli paru dan poli anak. Tapi apakah itu akibat langsung dari kondisi udara, perlu kajian dulu,” jelasnya.
Sebagai upaya pencegahan, RSUD Kudungga juga aktif menjalankan fungsi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
Melalui unit ini, pihak rumah sakit rutin memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat.
“Unit PKRS ini tugasnya memberikan informasi agar masyarakat bisa mencegah dan mempertahankan kesehatannya tetap baik. Kami lakukan penyuluhan secara rutin di ruang tunggu dan juga lewat media sosial,” terangnya.
Yusuf menegaskan, RSUD Kudungga berkomitmen tidak hanya mengobati pasien yang sakit, tetapi juga memperkuat upaya promotif dan preventif.
“Jadi bukan mengobati yang sakit tapi dia lebih tugasnya itu tadi mencegah dan mengobati. Jadi secara rutin melakukan penyuluhan itu biasanya sebelum masuk ke ruang poli itu ada penyuluhan-penyuluhan gitu ka,” pungkasnya. (Ronny/teraskata)