Pastikan Akurasi Data Stunging, DPPKB Kutim Lakukan Validasi Lapangan
TERASKATA.Com, Kutai Timur – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menemukan adanya perbedaan signifikan dalam data keluarga berisiko stunting (KRS) di Kecamatan Sangatta Utara.
Dari hasil verifikasi dan validasi (verval) yang digelar di Aula DPPKB Kutim, Senin (14/10/2025), jumlah keluarga berisiko stunting yang semula dilaporkan lebih dari 5.000 kepala keluarga ternyata terkoreksi menjadi 3.686 keluarga setelah dilakukan pengecekan lapangan secara menyeluruh.
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi menjelaskan temuan ini bermula dari laporan awal operator yang mencatat 1.888 kepala keluarga berisiko stunting pada semester pertama 2024. Namun pada semester kedua, angka tersebut melonjak tajam hingga 3.690, sehingga perlu dilakukan validasi ulang.
“Ini tentu kami perlu pastikan kebenarannya,” ungkap Junaidi.
Berdasarkan hasil verifikasi yang telah dikonfirmasi ulang, total keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sangatta Utara semester II tahun 2024 tercatat sebanyak 3.686 keluarga.
Data tersebut dinyatakan valid setelah melalui proses pengecekan bersama para operator SIGA-LSI Mail dan pejabat fungsional di lingkungan DPPKB Kutim.
Selain Sangatta Utara, hasil rekapitulasi data juga menunjukkan wilayah lain seperti Kelurahan Teluk Lingga memiliki 897 keluarga berisiko, Singa Gembara 295 dan Swarga Bara 757 keluarga. Total keseluruhan mencapai 3.686 keluarga berisiko stunting.
Junaidi menegaskan pentingnya proses cek dan balance dalam pengelolaan data agar setiap intervensi program pemerintah benar-benar tepat sasaran dan berbasis bukti.
“Kalau kita menyajikan data tidak benar, ke depan orang tidak akan percaya lagi pada DPPKB. Tapi kalau data kita akurat dan up to date, semua program akan lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para operator dan petugas lapangan yang telah bekerja keras melakukan pendataan. Menurutnya, hasil validasi ini akan menjadi dasar dalam pembahasan bersama Kantor Staf Presiden (KSP) RI, yang dijadwalkan hadir pada kegiatan Launching Cap Jempol Stop Stunting di Kutim dalam waktu dekat.
Langkah ini, kata Junaidi menjadi bukti komitmen DPPKB Kutim dalam memastikan pengelolaan data yang transparan, akurat dan terukur, sebagai landasan kuat bagi kebijakan percepatan penurunan stunting di daerah. (Ronny/teraskata)