TERASKATA.Com, Kutai Timur – Kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor Industri Kutai Timur (Kutim) meningkat. Sayangnya, hal itu tidak ditopang dengan ketersediaan fasilitas yang memadai di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kutim.
Keterbatasan fasilitas yang cukup signifikan menjadi poin sorotan pada peluncuran pelatihan berbasis kompetensi tahun 2025, Jumat (14/11/2025). Penguatan sarana pelatihan dinilai penting agar mampu mengikuti ritme permintaan industri yang terus berkembang.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Timur, Roma Malau. Menurutnya, tahun ini BLKI membuka 18 paket pelatihan dengan total 288 peserta. 10 diantaranya telah berjalan dengan 160 peserta.
Meski begitu, kemampuan lembaga dalam memperluas akses pelatihan masih terbatas karena fasilitas dianggap belum memadai.
“Dengan fasilitas dan materi yang telah disiapkan, kami berharap setiap peserta mampu lolos Uji Kompetensi dan meraih sertifikat BNSP,” tutur Roma Malau.
Dibalik optimisme tersebut, BLKI masih membutuhkan sejumlah infrastruktur penting. Kebutuhan mendesak seperti Mobile Training Unit (MTU) dan mobil operasional untuk menjangkau kecamatan.
Selain itu, kelengkapan alat peraga mekanik alat berat seperti dump truck dan bulldozer, hingga perangkat TIK berupa komputer, mesin cetak, dan peralatan jahit maupun bordir juga sangat dibutuhkan.
Beragam Jenis Pelatihan Tenaga Kerja Disiapkan Pemda
Beragam pelatihan seperti disiapkan, seperti las/welding, mekanik alat berat, operator excavator, forklift, hingga instalasi listrik. Selain itu juga ada desain grafis, hingga pengolahan roti dan kue.
Sayangnya, keterbatasan sarana membuat BLKI belum mampu mengoptimalkan jumlah peserta yang ingin dilatih.
Sementara itu, kerja sama dengan perusahaan seperti PT GAM, PT Indexim, dan PT Bayan Resources terus berjalan. Bahkan, BLKI telah menyiapkan rencana kemitraan baru dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk program apprentice mekanik alat berat.
Kolaborasi ini menunjukkan tingginya permintaan tenaga terampil dari dunia industri yang ironisnya belum sepenuhnya bisa dipenuhi akibat keterbatasan fasilitas.
“Dengan berbagai program dan kerja sama tersebut, Kami berharap Kutai Timur dapat melahirkan SDM berkompeten yang siap mengisi peluang kerja sekaligus berkontribusi bagi pengembangan ekonomi daerah,” tandasnya. (Ronny/teraskata)


