Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Deklarasi Program Merdeka Sampah, Wali Kota Edukasi Pelajar Soal Pengelolaan Sampah

admin admin admin
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengajak peserta didik berkeliling TPA, memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah. -FT:Putri/teraskata-

TERASKATA.Com, Bontang – Wali Kota Bontang, dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp.OG, mendeklarasikan program ‘Sekolah Merdeka Sampah’, di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Sampah, Kecamatan Bontang Selatan (25/08/2025).

Deklarasi ini dirangkaikan dengan apel peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dan dihadiri Wakil Wali Kota, jajaran Forkopimda, kepala OPD hingga perwakilan sekolah se-Kota Bontang.

Wali Kota Bontang menegaskan pentingnya program Sekolah Merdeka Sampah, sebagai langkah konkret membangun budaya pengelolaan sampah sejak dini di lingkungan pendidikan.

”Sekolah harus menjadi pionir menjaga bumi, menanamkan cinta lingkungan. Serta melahirkan generasi peduli lingkungan,” ujarnya.

Ia membeberkan, hingga tahun 2024 tercatat 45 sekolah di Bontang telah meraih penghargaan Adiwiyata dengan berbagai tingkatan. Diantaranya, 6 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 13 Sekolah Adiwiyata Nasional, 20 Sekolah Adiwiyata Provinsi dan 6 Sekolah Adiwiyata Kota.

“Ini merupakan kebanggaan bagi kita. Kalau pemerintah punya Adipura, maka sekolah punya Adiwiyata sebagai prestasi lingkungan,” tambah Neni.

Pemkot Bontang kata Neni juga menyiapkan dukungan anggaran bagi sekolah berprestasi di bidang lingkungan. Besaran bantuan berbeda-beda, mulai dari Rp10 juta untuk tingkat kota, Rp15 juta tingkat provinsi, Rp.20 juta tingkat nasional hingga Rp25 juta untuk sekolah Adiwiyata Mandiri.

Wali Kota juga membeberkan keberpihakan Pemkot terhadap sektor pendidikan. Hal itu tercermin dari postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mengalokasikan 20 persen untuk pendidikan. Dengan beberapa program pendidikan yang menjadi andalan Pemkot Bontang saat ini, seperti Program Kartu Bontang Pintar dengan bantuan Rp2juta per siswa, termasuk pemberian sepatu, tas dan buku gratis bagi anak-anak TK hingga SD.

“Anak-anak kita harus didukung sepenuhnya agar termotivasi. Dengan Kartu Bontang Pintar, setiap anak akan mendapat bantuan Rp2 juta, termasuk sepatu, tas, dan buku. Ini wujud cinta pemerintah kepada anak-anak agar tumbuh berkualitas dan siap membangun Bontang ke depan,” beber Neni.

Selain kepedulian kepada peserta didik, Pemkot Bontang juga berkomitmen dalam hal peningkatan kesejahteraan guru. Pemkot akan menambah tunjangan bagi guru swasta yang semula Rp500 Ribu menjadi Rp1 Juta, sedangkan bagi guru negeri melalui TPP dan sertifikasi.

”Kalau dulu waktu APBD turun sampai Rp900 miliar pun kita bisa berikan, apalagi sekarang. Guru swasta naik jadi satu juta, guru negeri tetap dengan TPP dan sertifikasinya. Yang penting, belanja pegawai tidak melebihi 30 persen dari APBD. Sehingga semua bisa berjalan,” jelasnya.

Usai apel, Wali Kota juga mengajak para pelajar untuk berkeliling sekaligus menerangkan jika Kota Bontang menghasilkan rata-rata 9 ton sampah atau sekitar 180 ton per bulan. Karena itu, Pemkot sangat menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada siswa.

“Edukasi ini ibarat baterai HP. Kalau tidak di-charge, bisa lupa. Maka sekolah harus terus mengingatkan anak-anak untuk menjaga kebersihan. Semua sekolah harus berkomitmen, tidak lagi sebatas pilot project.” tutupnya.

Program Sekolah Merdeka Sampah ini diharapkan menjadi konsep transformatif dalam pengelolaan lingkungan sekaligus mendukung Bontang sebagai kota bersih, sehat, inklusif dan sejahtera. (Putri/teraskata)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup