TERASKATA.Com, Bontang – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama Komisi C DPRD Bontang, Senin (8/9/2025) pagi.
Sasaran lokasi sidak wakil rakyat Bontang kali ini adalah proyek pembangunan drainase dan trotoar di jalan MT Haryono dan jalan WR Supratman. Ada beberapa temuan para legislator di dua lokasi proyek ini.
Pada proyek drainase di Jalan WR Supratman, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan, ditemukan timbunan sedimentasi yang cukup tebal didalam saluran drainase. Menurut Andi Faizal, tumpukan sedimentasi itu seharusnya diangkat agar tidak menghambat aliran air yang melintasi drainase, terutama saat curah hujan meninggi.
”Drainase ini diperbaiki supaya air lancar mengalir, tapi kok sudah ada sedimentasi yang tebal. Mestinya segera diangkat biar tidak ada banjir seperti ini,” kata Andi Faiz disela-sela sidak.
Proyek drainase ini dikerjakan oleh CV Riyu Bangun Nusa dengan masa kerja 180 hari, terhitung sejak 16 Juni 2025 lalu. Konsultan proyek adalah PT Super Tehnik Pratama.
Atas temuan itu, Ketua DPRD meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan evaluasi terhadap rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya fungsi pengawasan Dinas PUPR agar kualitas pekerjaan tidak dikorbankan hanya demi mengejar target penyelesaian.
Sementara saat sidak proyek drainase di Jalan MT Haryono hingga Jalan R Suprapto, anggota DPRD menemukan taman didepan Kantor BPKAD dibongkar oleh pihak rekanan proyek senilai Rp23 miliar itu. Padahal taman tersebut baru saja dibangun tahun 2024 lalu.
‘‘Kalau memang ada rencana pembongkaran, seharusnya Pemkot tidak perlu renovasi taman kemarin. Itu sama saja membuang anggaran,” ungkap Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib.
Ia juga mengingatkan kontraktor agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin mengingat Bontang segera memasuki musim hujan yang rawan genangan.
Menanggapi sorotan Dewan soal taman BPKAD yang dibongkar, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Bontang, Anwar Nurddin memastikan jika pihak rekanan nantinya akan melakukan perbaikan.
”Taman yang kami bongkar nanti dipercantik kembali. Sudah ada desain baru dengan kursi, jalur disabilitas, tiang lampu dan aksesoris lainnya. Hanya saja area depan Batalyon tidak boleh diberi kursi sesuai permintaan mereka,” jelas Anwar.
Ia menyebut, progres pengerjaan drainase MT Haryono R Suprapto sudah mencapai 46 persen dan masih sesuai target.
Sedangkan untuk temuan sedimentasi pada proyek drainase WR Supratman senilai Rp9,9 miliar, Anwar membantah jika sedimentasi itu berasal dari aliran parit, melainkan dari proses pengerjaan.
Drainase yang dibangun kata dia memiliki lebar sekitar satu meter dengan alokasi anggaran hasil efisiensi belanja pemerintah pusat.
Meski demikian, belum semua fasilitas penunjang seperti lampu jalan bisa langsung dipasang karena masih diprioritaskan di kawasan inti kota.
‘‘Insya Allah proyek ini selesai tepat waktu atau bisa lebih cepat diawal bulan desember nanti. Untuk area yang belum tertangani tahun ini, akan kami ajukan kembali pada anggaran 2026. Termasuk trotoar dan jalur pedestrian di beberapa titik. Pengawasan juga terus kami lakukan,” tandasnya. (Putri/teraskata)





