TERASKATA.Com Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Akhmad Sulaeman, mengusulkan enam proyek infrastruktur utama untuk Kecamatan Sandaran yang selama ini dikenal memiliki akses paling sulit di wilayah pesisir Kutim.
Usulan itu disampaikan dalam pertemuan koordinasi pada Jumat (14/11/2025), mencakup lima ruas jalan dan satu pembangunan pelabuhan yang diharapkan mulai dikerjakan bertahap pada 2026 hingga 2028.
Akhmad menyebut Sandaran sebagai satu-satunya kecamatan di Kutim yang seluruh wilayah depannya berbatasan langsung dengan laut sehingga membutuhkan sarana konektivitas memadai. Ia menilai keberadaan pelabuhan merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat setempat.
“Ironis jika Sandaran tidak memiliki pelabuhan. Ini bukan hanya soal transportasi, tetapi penopang mobilitas masyarakat, distribusi barang, dan pintu masuk pelayanan publik,” ujarnya Selasa 18 November 2025.
Lokasi pelabuhan diusulkan berada di muara sungai agar tetap menjadi kewenangan pemerintah kabupaten sehingga proses perencanaan dan pembangunan tidak bergantung pada kebijakan pemerintah provinsi.
Akhmad juga menyoroti terputusnya konektivitas darat menuju Tanjung Mangkalihat dan Desa Sandaran. Saat ini, masyarakat masih harus melintasi wilayah Kabupaten Berau untuk mencapai kedua daerah tersebut. Kondisi tersebut membuat komunikasi tidak stabil dan sinyal telepon kerap hilang.
“Konektivitas darat terputus total, sinyal pun hilang. Alternatif laut menjadi keharusan,” jelasnya.
Selain pelabuhan, lima ruas jalan yang diusulkan bertujuan memperbaiki hubungan antar-desa dan mempermudah transportasi kebutuhan dasar. Ia menargetkan dua proyek jalan dapat dimulai setiap tahun hingga 2028, sehingga peningkatan akses dapat dirasakan secara bertahap.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, Akhmad turut menyoroti ketimpangan sektor pendidikan di Sandaran. Sebanyak 30 persen pokok pikirannya dialokasikan untuk intervensi pendidikan di jenjang SD dan SMP.
“SD dan SMP di Sandaran masih tertinggal. Saya pastikan ada intervensi nyata di sana,” ujarnya.
Akhmad berharap enam usulan proyek tersebut dapat menjadi langkah awal pemerataan pembangunan di wilayah pesisir yang selama ini terisolasi, sehingga masyarakat Sandaran bisa memperoleh layanan dasar dan akses yang lebih layak dalam beberapa tahun mendatang. (Adv)


