TERASKATA.COM, BONTANG – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak hanya mengguncang pasar BBM, tetapi juga menciptakan gelombang kenaikan harga di sektor-sektor lain, termasuk bahan pokok seperti beras. Dalam menghadapi tantangan ini, Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, merasa bahwa upaya Pemerintah Kota Bontang dalam mengendalikan inflasi sudah cukup baik.
Diskop UKMP, lembaga yang bertanggung jawab atas perekonomian di Bontang, telah aktif memantau harga pasar. Jika ada indikasi kenaikan harga, tim monitoring inflasi daerah segera turun tangan dengan menggelar operasi pasar murah.
“Inflasi di Bontang termonitor dengan baik. Tim dari Diskop UKMP selalu sigap dalam menormalkan harga-harga jika ada kenaikan,” jelas Andi Faiz, Kamis (07/09/2023).
Namun demikian, menurut Andi Faiz, ada satu langkah penting yang perlu diambil oleh Pemerintah Kota Bontang. Mereka harus menetapkan standar harga atau harga kewajaran sebagai acuan, terutama mengingat dampak kenaikan harga BBM.
“Standar harga ini penting agar tidak merugikan pelaku usaha dan masyarakat pembeli. Dengan cara ini, perputaran ekonomi masyarakat tetap bisa berjalan lancar,” tandasnya.
Pendekatan ini mencerminkan keprihatinan DPRD Bontang terhadap keberlanjutan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan menetapkan standar harga yang wajar, mereka berharap mampu melindungi kedua belah pihak, pelaku usaha dan konsumen, dari dampak negatif kenaikan harga BBM.
Sebagai informasi, tim gabungan Pemkot Bontang juga rutin melakukan monitoring harga pasar saat menjelang Hari Raya Besar Keagamaan atau momen hari besar lainnya. Tim terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Pertanian (DKP3), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah, serta melibatkan unsur TNI dan Polri. (adv)