TERASKATA.COM, BONTANG – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengungkapkan keprihatinannya terhadap keputusan beberapa atlet Bontang yang memilih mewakili Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) di ajang PON 2024 daripada tetap berkompetisi untuk kota asal mereka, Bontang. Hal ini diyakini olehnya disebabkan oleh kurangnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bontang kepada para atlet.
Menurut Andi Faizal, Pemerintah Kota Bontang seharusnya memberikan perhatian lebih kepada para atletnya, terutama kepada yang telah mengharumkan nama Bontang. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengapresiasi para atlet berprestasi guna memberikan mereka rasa dihargai.
“Andai seharusnya situasi ini tidak terjadi. Penghargaan seharusnya diberikan kepada para atlet yang telah berprestasi,” ujar Andi Faiz, Rabu (16/8/2023).
Dia juga menyoroti kemungkinan bahwa beberapa atlet memilih mewakili daerah lain karena mereka lebih memperhatikan masa depan mereka ketimbang tidak ada jaminan atau kepastian dari daerah asal mereka.
“Ketika atlet merasa bahwa masa depan mereka tidak terjamin di daerah asalnya, ini menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada atlet berprestasi Bontang,” tegas politisi dari Partai Golkar ini.
Andi Faizal juga memberikan saran agar pemerintah, melalui dinas terkait, mengembangkan standar yang jelas untuk atlet berprestasi. Misalnya, atlet yang telah berhasil mengharumkan nama Bontang di tingkat nasional hingga internasional dapat diberikan status tenaga P3K atau bahkan PNS sebagai bentuk pengakuan dan jaminan masa depan bagi mereka.
“Pemerintah memiliki kemampuan untuk mengajukan hal ini. Hal ini akan memberikan kepastian masa depan bagi para atlet,” tambahnya.
Seorang atlet golf Bontang, Rani Ardelia (30), telah membuat keputusan untuk mewakili Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) daripada kota asalnya, Bontang, di PON ke XXI tahun 2024 mendatang. Alasannya adalah kurangnya perhatian dan penghargaan yang diberikan oleh Pemkot Bontang kepada atlet-atlet berprestasi, termasuk dirinya.
Rani merasa bahwa meskipun seringkali ia telah mengharumkan Bontang melalui prestasinya, dia tidak pernah mendapatkan dukungan atau fasilitas apa pun dari Pemkot Bontang ketika berkompetisi dalam berbagai turnamen. (adv)