TERASKATA.Com, Kutai Timur – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Timur (Kutim) terus memperluas upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.
Upaya ini menitikberatkan pada penguatan peran keluarga melalui program edukasi parenting anak usia dini.
Program ini dijalankan secara kolaboratif bersama Dinas Pendidikan dan lembaga-lembaga PAUD di berbagai kecamatan. Fokusnya bukan hanya memberikan penyuluhan. Tetapi juga membangun kesadaran, bahwa pola asuh di rumah merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan perilaku anak.
Kepala DP3A Kutim, Idham Cholid, mengatakan bahwa masih banyak kasus yang menimpa anak berakar dari kurangnya kemampuan orang tua memahami kebutuhan emosional anak.
“Banyak persoalan yang muncul, seperti perundungan dan kekerasan, karena pola asuh yang belum tepat. Jadi kami ingin orang tua memahami bagaimana mendidik dengan pendekatan yang lebih positif,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Melalui kegiatan parenting, para peserta mendapatkan pembekalan tentang komunikasi efektif dalam keluarga, pengendalian emosi, hingga penggunaan media digital yang sehat bagi anak.
Selain itu, pelatihan juga mengajarkan cara memberikan stimulasi tumbuh kembang yang sesuai dengan tahapan usia.
Orang Tua Jadi Kunci Pembentukan Karakter Anak
Menurut Idham, DP3A ingin menjadikan kegiatan ini sebagai wadah pembelajaran yang berkelanjutan bagi keluarga. Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah atau lembaga PAUD.
“Guru memang berperan besar, tapi kunci pembentukan karakter tetap ada di tangan orang tua. Mereka yang paling sering berinteraksi dengan anak,” tegasnya.
Lebih lanjut, program ini juga menjadi bagian dari strategi DP3A Kutim dalam mendukung pencapaian Kabupaten Layak Anak (KLA) 2025.
Dengan memperkuat pemahaman dan keterampilan orang tua, diharapkan potensi masalah sosial pada anak dapat dicegah sejak dini. Mulai dari kekerasan, putus sekolah, hingga perilaku menyimpang.
“Kalau pola asuh di rumah sudah sehat, anak-anak kita akan tumbuh dengan kepercayaan diri, empati, dan nilai moral yang kuat. Itu yang ingin kita wujudkan,” pungkas Idham.
Melalui kegiatan ini, DP3A Kutim menegaskan komitmennya untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga tangguh secara emosional dan berkarakter melalui dukungan penuh dari keluarga sebagai lingkungan pertama anak belajar. (Adv)


