Investasi dan Daya Saing Daerah, Langkah Pemkot Wujudkan Kota Bontang yang Maju
TERASKATA.Com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang sudah menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026. Didalamnya memuat prioritas pembangunan Kota Bontang tahun depan.
Pemkot Bontang dalam menyusun RKPD Tahun 2026 menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, politik serta atas bawah dan bawah atas. Dokumen ini disusun dengan memperhatikan keselarasan dengan prioritas pembangunan nasional tahun 2026 dan prioritas pembangunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2026.
Tema yang diusung Pemkot pada RKPD Kota Bontang tahun 2026 sesuai dengan penahapan pada RPJMD Kota Bontang tahun 2025-2029. Yakni ‘Pengembangan Kapasistas SDM dan Ekonomi Kerakyatan, Pemenuhan Infrastruktur Dasar Serta Persiapan Hilirisasi Industri yang Inklusif dan Berkeadilan Sebagai Fondasi Menuju Kota Bontang yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan’.
Ada 5 prioritas pembangunan pada RKPD Kota Bontang tahun 2026 dirumuskan. Pertama, mewujudkan transformasi sosial menuju Sumber Daya Manusia yang berdaya saing, kedua mewujudkan transformasi ekonomi yang dinamis dan inklusif.
Ketiga, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, dan keempat memperkuat infrastruktur kewilayahan yang berkualitas, merata dan berkelanjutan serta meningkatkan pelestarian lingkungan hidup.
Untuk mendukung prioritas pembangunan RKPD Kota Bontang Tahun 2026, Pemkot menyusun strategi dan arah kebijakan tahunan yang mengacu pada RPJMD Kota Bontang Tahun 2025-2029.
Tercatat ada empat tujuan utama dari strategi dan arah kebijakan Pembangunan RKPD Kota Bontang Tahun 2026. Salah satunya, terwujudnya Kota Bontang yang Maju. Untuk mewujudkan itu, ada tujuh sasaran yang ditargetkan Pemkot Bontang.
Sasaran pertama, meningkatnya nilai investasi. Sasaran ini memuat tiga program pada urusan penanaman modal. Pertama, program pengembangan iklim penanaman modal. Kedua, program promosi penanaman modal dan
program ketiga yakni pelayanan penanaman modal.
Sasaran kedua adalah meningkatnya produktivitas sektor ekonomi lokal. Pemkot Bontang menargetkan peningkatan produktivitas sektor ekonomi lokal lewat 16 program prioritas. Mulai dari urusan kelautan dan perikanan, urusan pertanian, perdagangan, KUKM, hingga pariwisata.
16 program yang dimaksud, diantaranya program pengelolaan perikanan tangkap, program pengelolaan perikanan budidaya, program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dan program penyediaan pengembangan sarana pertanian.
Juga ada program peningkatan pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, program peningkatan sarana distribusidan pengembangan ekspor.
Di sektor KUKM, Pemkot mendorong program pemberdayaan dan pengembangan. Sektor pariwisata, ada program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, pengembangan ekonoi kreatif melalui pemanfaatan dan perlindungan HAKI hingga pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sasaran ketiga, meningkatkan produktivitas sektor industri pengolahan lewat program perencanaan dan pembangunan industri yang akan menelan anggaran sebesar Rp1,9 miliar.
Sasaran keempat meningkatnya kualitas infrastruktur yang maju dan merata meliputi 16 program. Mulai dari pengelolaan sumber daya air, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan regional hingga penataan bangunan gedung serta pengembangan jasa konstruksi. Pagu indikatif untuk sasaran keempat ini mencapai angka sekitar Rp755 Miliar.
Sasaran kelima untuk mewujudkan Kota Bontang yang maju adalah terwujudnya stabilitas harga lewat program stabilitasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting. Program ini diharapkan daoat menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting.
Sasaran keenam, meningkatnya ketahanan pangan masyarakat lewat dua program yakni, peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat dan program penanganan kerawanan pangan. Pagu indikatif untuk dua program ini sekitar, Rp890 juta.
Sasaran terakhir untuk mewujudkan Kota Bontang yang maju adalah meningkatnya daya saing daerah. Ada tiga progam pada sasaran ketujuh ini. Pertama program penelitian dan pengembangan daerah, kedua, program riset dan inovasi daerah dan program pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan. Total anggaran dalam pagu indikatif untuk sasaran ketujuh ini sekitar Rp8 Miliar. (tim/teraskata)