Memprihatinkan, Sepanjang 2025 Ada 11 Kasus Pelecehan Seksual di Kutim
TERASKATA.Com, Kutai Timur – Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan data yang diterima redaksi teraskata.com, sepanjang Januari hingga Juli 2025 tercatat 11 laporan resmi masuk ke penegak hukum. Dari jumlah itu, tujuh di antaranya merupakan kasus pencabulan dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.
Laporan terbaru mengungkapkan dalam sepekan terakhir, terdapat tiga kasus baru di Kecamatan Sangkulirang, Kaubun dan Sangatta Utara. Fakta ini menunjukkan ancaman pelecehan seksual masih tinggi dan tersebar di berbagai wilayah, baik di perkotaan maupun pedalaman.
Aktivis perempuan asal Kutim, Sintiya menyebut situasi ini sebagai kondisi darurat. Menurutnya, angka yang terus bertambah menunjukkan lemahnya upaya pencegahan sekaligus minimnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya pelecehan seksual.
“Dari laporan sekarang, banyak sekali di daerah pedalaman yang kerap terdengar kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak,” ujar Sintiya kepada teraskata.com, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp.
Mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda ini meminta pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap kondisi ini. Ia menekankan, sosialisasi pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya terfokus di Sangatta sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga menjangkau masyarakat di kecamatan-kecamatan yang lebih terpencil.
“Pelecehan seksual dampaknya sangat parah, bahkan bisa merusak masa depan perempuan dan anak di Kutai Timur,” tegasnya.
Ia menambahkan, kasus kekerasan seksual tidak bisa dianggap sebagai masalah individu semata. Ketiadaan langkah pencegahan yang nyata justru akan memperbesar kerentanan kelompok perempuan dan anak. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kebijakan, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, agar bersama-sama mengambil peran.
“Kutai Timur harus menjadi ruang aman bagi perempuan dan anak. Pemerintah dan masyarakat harus bersama menciptakan itu,” pungkasnya. (Ronny/teraskata)