Ekti Imanuel: Bandara Mahulu adalah Investasi Masa Depan Wilayah Perbatasan
TERASKATAKALTIM – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menegaskan bahwa pembangunan Bandara Mahulu merupakan langkah strategis dalam membuka isolasi wilayah perbatasan sekaligus mempercepat konektivitas masyarakat di kawasan terluar Kaltim.
“Ini bukan proyek biasa. Pembangunan bandara ini menyangkut masa depan Mahulu, baik dari sisi mobilitas warga, pertumbuhan ekonomi, hingga penguatan kehadiran negara di wilayah perbatasan,” kata Ekti, Sabtu (31/5/25).
Menurutnya, tahun ini proyek tersebut mulai difokuskan pada pembangunan runway dan apron dengan dukungan pendanaan dari tiga sumber, yakni APBD Kabupaten Mahakam Ulu, APBD Kaltim, serta APBN.
Pemprov Kaltim sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 hingga Rp45 miliar untuk tahap awal pada tahun 2025.
Ekti menilai keberadaan bandara sangat vital, mengingat Mahulu memiliki medan geografis yang sulit dijangkau baik melalui darat maupun jalur sungai.
Dengan adanya bandara, akses masyarakat dan distribusi logistik di wilayah tersebut diyakini akan jauh lebih terbuka.
Meski begitu, ia mengakui proses pembangunan masih berada pada tahap perencanaan teknis. Sejumlah dokumen penting seperti Detail Engineering Design (DED), Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) masih dalam tahap penyusunan oleh Dinas Cipta Karya Kaltim.
“Sebelumnya proyek ini berada di bawah Dinas Perhubungan. Namun karena tidak ada nomenklatur yang sesuai, baru dua hari lalu dialihkan ke Dinas Cipta Karya,” jelas politisi Gerindra itu.
Peralihan kewenangan tersebut, lanjutnya, berdampak pada jadwal proyek. Ia memperkirakan penyusunan dokumen teknis akan memakan waktu dua bulan, disusul proses lelang yang diperkirakan memakan waktu serupa.
Meski demikian, Ekti berharap seluruh proses bisa dipercepat agar pengerjaan fisik segera dimulai.
“Kalau bisa tender dilakukan lebih awal dari empat bulan itu, tentu akan lebih baik. Kami dorong semua pihak untuk bergerak cepat,” tegasnya.
Sebagai bentuk sinergi antarlembaga, Ekti juga menyampaikan bahwa proyek ini dilaksanakan melalui kerja sama erat antara Pemprov Kaltim dan Pemkab Mahulu.
“Saat ini, nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Kaltim dan Bupati Mahulu tengah disiapkan sebagai landasan legal kolaborasi,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)