Muhammad Samsun Tegaskan Pelestarian Bahasa Daerah Jadi Tantangan di Tengah Hadirnya IKN
TERASKATAKALTIM – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, menyoroti pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya yang kini menghadapi tantangan serius seiring dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah tersebut.
“Masuknya IKN membawa arus budaya baru yang sangat kuat. Ini tentu peluang sekaligus tantangan. Kita tidak ingin budaya lokal, termasuk bahasa daerah, perlahan tergeser oleh dominasi budaya luar,” ujarnya, Jumat (2/5/25).
Samsun mengungkapkan bahwa potensi untuk menjaga bahasa daerah sebenarnya masih besar, salah satunya melalui peran para guru di daerah.
Namun, ia menyayangkan belum adanya dasar kurikulum atau panduan yang kuat untuk mengajarkan bahasa daerah secara sistematis di sekolah-sekolah.
Menurutnya, menjaga bahasa daerah bukan sekadar urusan pendidikan, tapi juga bagian dari upaya memperkuat jati diri masyarakat Kalimantan Timur di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
“Bahasa Indonesia tetap menjadi pemersatu, tapi bahasa daerah adalah akar budaya yang tak boleh dilupakan. Ini tentang merawat warisan leluhur yang sudah ada sejak lama,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, termasuk dalam bentuk bahasa, harus dijadikan kekuatan untuk menjaga harmoni, bukan dibiarkan hilang di tengah modernisasi.
Sebagai bentuk langkah konkret, Samsun mendorong agar muatan lokal terkait bahasa daerah diperkuat dalam kurikulum sekolah. Dengan demikian, generasi muda Kaltim dapat tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya melestarikan identitas daerah mereka.
“Pelestarian bahasa daerah bukan hanya bentuk perlindungan terhadap budaya, tapi juga penghargaan terhadap kearifan lokal yang menjadi ciri khas tiap daerah,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)