Pemekaran Kecamatan Bengalon dan Sangkulirang Terganjal Syarat Minimal Desa
TERASKATA.Com, Kutai Timur – Rencana pemekaran Kecamatan Bengalon dan Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menghadapi kendala administratif.
Salah satu syarat utama yang menghambat proses ini adalah ketentuan jumlah minimal desa yang harus dimiliki oleh kecamatan baru.
Menurut Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Kutim, Trisno regulasi menetapkan setiap kecamatan baru harus memiliki minimal 10 desa.
“Minimal ada 10 desa di kecamatan induk dan 10 desa di kecamatan hasil pemekaran. Jadi harus ada 20 desa di kecamatan baru yang akan dimekarkan. Itu syarat mutlak yang tidak bisa ditawar,” ujar Trisno di ruang kerjanya, Jumat (29/8/2025).
Baca Juga:
Saat ini, Kecamatan Sangkulirang memiliki 15 desa, sedangkan Bengalon sekitar 15 desa termasuk empat desa persiapan. Namun, kedua kecamatan ini masih kekurangan sekitar lima desa untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Untuk mengatasi kendala ini, Bupati Kutim telah menginstruksikan pembentukan tim percepatan pemekaran kecamatan.
Tim tersebut akan bertugas mengidentifikasi dan mendorong pembentukan desa baru agar persyaratan administrasi terpenuhi. Meski demikian, tim ini belum terbentuk hingga saat ini.
Selain alasan administratif, faktor geografis dan pelayanan publik menjadi alasan utama dorongan pemekaran. Warga di daerah terpencil seperti Tepian Langsat menghadapi kesulitan mengakses kantor kecamatan karena jarak yang jauh.
Pemekaran diharapkan dapat memperpendek jarak dan mempercepat pelayanan publik.
“Pertama masyarakat minta percepatan dan optimalisasi pelayanan. Kedua, analisa kami memang pemekaran ini urgen untuk dilakukan,” tambahnya.
Pemkab Kutim menargetkan proses pemekaran ini selesai dalam lima tahun mendatang. Tahapan awal dua tahun akan difokuskan pada pemekaran desa, dilanjutkan dua hingga tiga tahun untuk persiapan pembentukan kecamatan baru.
“Pak Bupati minta bikin tim percepatan berarti ada target. Nah, targetnya itu 5 tahun,” pungkasnya. (Ronny/teraskata)
