Teraskata Kaltim

Dari Timur Membangun Indonesia

Pemkab Kutim Gelontorkan Rp2 Miliar untuk Pengadaan Peternakan Babi

admin admin admin
Plt Kabid Peternakan DTPHP Kutim, Sudarman

TERASKATA.Com, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 Miliar untuk pengembangan peternakan babi. Rp1 miliar dari anggaran itu dialokasikan khusus untuk pengadaan bibit babi, yang disalurkan kepada kelompok peternak di empat kecamatan.

‎Plt Kepala Bidang Peternakan DTPHP Kutim, Sudarman, menyebutkan bantuan bibit tersebut telah didistribusikan ke kelompok ternak di Kecamatan Teluk Pandan, Rantau Pulung, Kaliorang, dan Busang. Jumlah bibit yang diterima masing-masing kelompok disesuaikan dengan kapasitas kandang serta kemampuan pengelolaan yang dimiliki.

‎“Kemarin masih ratusan, belum sampai ribuan, dengan bobot per ekor sekitar 12–15 kilogram,” ujar Sudarman saat ditemui di kantornya, pada Senin, 11 Agustus 2025.

‎Ia menjelaskan, penyaluran bantuan dilakukan melalui mekanisme usulan resmi dari kelompok peternak. Proposal yang diajukan akan diverifikasi untuk memastikan kelayakan, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana, kualitas kandang, hingga kemampuan sumber daya manusia dalam memelihara ternak.

Setelah proses verifikasi selesai, bibit langsung dikirimkan ke lapangan dengan melibatkan perangkat desa serta pemerintah kecamatan guna memastikan distribusi berjalan transparan dan tepat sasaran.

‎Menurut Sudarman, program bantuan bibit babi ini bukan hal baru. Selama beberapa tahun terakhir, DTPHP secara konsisten mengembangkan potensi peternakan non-ruminansia di Kutim.

Program itu untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus mendorong ekonomi warga. Selain babi, pemerintah juga memberikan bantuan ternak ayam, kambing, dan itik, dengan penyesuaian berdasarkan karakteristik wilayah dan peluang pasarnya.

‎“Bantuan ini diharapkan bukan hanya menambah populasi ternak, tetapi juga menciptakan sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi penerima. Bibit yang disalurkan diharapkan dapat berkembang biak sehingga manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang,” terangnya.

‎DTPHP tidak hanya sebatas memberikan bantuan, tetapi juga aktif melakukan monitoring dan pendampingan teknis.

Para peternak penerima bibit mendapatkan pelatihan sederhana tentang manajemen kandang, teknik pemberian pakan yang tepat, serta langkah-langkah pencegahan penyakit.

Langkah ini dinilai penting agar bibit ternak yang diberikan dapat tumbuh optimal dan tidak menimbulkan kerugian bagi peternak.

‎“Kalau dirawat dengan baik, ternak ini bisa berkembang biak cukup cepat. Hasilnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga atau dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi sendiri. Dengan begitu, dampaknya akan langsung terasa pada perbaikan ekonomi rumah tangga,” pungkas Sudarman. (Ronny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini