Ring Road Samarinda–Kukar Terhambat, Reza Fachlevi Minta Proyek Dipercepat
TERASKATAKALTIM — Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, mendesak percepatan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur jalan di Samarinda dan Kutai Kartanegara, termasuk pembangunan jalur Ring Road II dan III yang dianggap vital bagi aktivitas masyarakat dan distribusi logistik di wilayah tersebut.
“Keluhan masyarakat terus muncul setiap kali kami turun ke lapangan. Jalur utama seperti Ring Road Nusyirwan Ismail dan Hardansyah itu ramai dilalui kendaraan, dan kondisinya harus segera dibenahi agar aman dan nyaman,” ujar Reza, Rabu (28/5/25).
Reza juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan di beberapa kecamatan seperti Sanga-Sanga, Muara Jawa, Sebulu, hingga Muara Kaman.
Ia menyebut, kerusakan jalan dan akses yang terputus tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga mengganggu distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok.
“Sudah berjalan sesuai prosedur, tapi tetap harus dikawal. Kalau bisa dipercepat, kenapa tidak? Waktu adalah kunci dalam pelayanan infrastruktur,” tegas politisi Partai Gerindra itu.
Tak hanya fokus pada jalur yang sudah ada, Reza juga menyoroti urgensi pembangunan outer ring road IV yang mengarah ke simpang empat Bandara APT Pranoto.
Menurutnya, jalur ini sangat dibutuhkan sebagai akses alternatif, terutama saat banjir melumpuhkan jalur utama menuju bandara.
“Kondisi seperti ini sudah sering terjadi. Saat jalur utama tergenang, kendaraan terpaksa putar balik karena tidak ada pilihan lain. Maka ring road ini harus jadi prioritas,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur. Menurutnya, kurangnya koordinasi antar-instansi menjadi hambatan serius yang berujung pada lambannya progres proyek.
“Kalau semua bergantung pada satu sumber anggaran, proyek pasti tersendat. Tapi jika kota, provinsi, dan instansi teknis bisa kolaborasi, semua akan jauh lebih ringan,” jelasnya.
Selain mendorong pembangunan jalan baru, Reza juga mengingatkan agar perhatian tak melupakan perawatan jalan lama dan sistem drainase.
Ia menyebut saluran air yang tersumbat sebagai penyebab utama cepatnya kerusakan infrastruktur jalan.
“Jalan bagus tanpa perawatan akan cepat rusak. Drainase juga bagian dari solusi. Kalau air tergenang, jalan akan cepat hancur. Perhatian harus menyeluruh, bukan parsial,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)