Teraskata Kaltim

Dari Timur Membangun Indonesia

Ananda Emira Moeis: Perundungan di Sekolah Harus Diakhiri Lewat Kolaborasi Keluarga dan Institusi Pendidikan

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.(Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyoroti meningkatnya kasus perundungan di lingkungan pendidikan dan menyerukan pentingnya kolaborasi antara orang tua dan sekolah dalam menanggulangi masalah tersebut.

Ia menilai, tanpa keterlibatan aktif dari dua pihak utama ini, upaya menciptakan ruang belajar yang aman hanya akan menjadi wacana.

“Perundungan bukan sekadar masalah individu. Ini adalah krisis karakter yang harus kita hadapi bersama, mulai dari rumah hingga ke ruang kelas,” tegas Ananda, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, perundungan yang dibiarkan terus terjadi dapat meninggalkan luka psikologis mendalam pada korban, bahkan memengaruhi kepercayaan diri dan masa depan mereka.

Ia menekankan bahwa pengawasan dan edukasi tentang empati seharusnya ditanamkan sejak dini sebagai bagian dari pola asuh dan proses pembelajaran.

Ananda juga mengusulkan agar sekolah menyediakan ruang edukatif dan sistem pendukung yang dapat membantu siswa memahami dampak buruk dari perilaku merundung. Sementara itu, peran orang tua dinilai krusial dalam menciptakan komunikasi terbuka yang mencegah anak merasa terisolasi.

“Saya mendorong pembentukan satuan tugas khusus di sekolah yang fokus pada pengawasan dan pendampingan psikologis. Ini harus dilandasi oleh regulasi yang jelas dan berada di bawah pengawasan lembaga yang kompeten,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat menjadi mitra strategis dalam pengelolaan tim tersebut, agar memiliki legitimasi dan dukungan yang memadai.

Ananda menegaskan, komitmen semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan inklusif. Pemerintah daerah pun didorong untuk memperkuat aturan yang mendukung pembentukan lingkungan bebas perundungan.

“Anak-anak tidak boleh dibiarkan menghadapi tekanan sendirian. Sudah saatnya kita bertindak nyata untuk melindungi masa depan mereka,” tutupnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini