Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Darlis Pattalongi Soroti Solusi Terpadu Atasi Masalah Banjir di Samarinda

Sekertaris Komisi lV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi. (Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, kembali menyoroti isu banjir yang kerap melanda Samarinda dan wilayah sekitarnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi di Kota Samarinda bukan hanya masalah yang berasal dari dalam kota itu sendiri, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kebijakan yang diterapkan di kabupaten-kabupaten sekitar, terutama Kutai Kartanegara.

Darlis menjelaskan bahwa banjir di Samarinda merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan pengelolaan lingkungan yang bersifat lintas wilayah.

Ia mengungkapkan bahwa kota ini sangat rentan terhadap dampak banjir, tidak hanya karena kondisi internalnya, tetapi juga karena adanya aliran air dari wilayah sekitar yang masuk ke kota, khususnya saat musim hujan.

“Banjir yang terjadi di Samarinda tidak bisa dianggap sebagai masalah lokal semata. Air yang mengalir ke Samarinda berasal dari daerah-daerah sekitar, seperti Kutai Kartanegara. Dengan kebijakan pengelolaan lingkungan yang kurang baik di daerah-daerah tersebut, volume air yang masuk ke kota ini semakin besar,” ujar Darlis, Sabtu (3-/5/25).

Ia melanjutkan bahwa, dengan letaknya yang berada di tengah-tengah wilayah Kutai Kartanegara, Samarinda sangat rentan terhadap dampak banjir. Volume air yang mengalir dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya sering kali menjadi penyebab utama terjadinya banjir yang merendam berbagai kawasan di kota ini.

Darlis menegaskan bahwa solusi untuk masalah banjir ini tidak dapat diselesaikan secara terpisah, melainkan harus melibatkan sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Pemprov Kaltim harus hadir dan mendukung Pemerintah Kota Samarinda dalam menangani masalah banjir. Tanpa adanya sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten-kabupaten di sekitar Samarinda, masalah banjir ini akan sulit diatasi,” jelasnya.

Darlis juga menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik antar pihak terkait dalam pengelolaan air, karena aliran air tidak mengenal batas wilayah administratif.

Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa kebijakan pengelolaan air harus melibatkan seluruh wilayah yang terdampak, agar dampak banjir dapat diminimalisir.

Lebih lanjut, Darlis mengungkapkan bahwa faktor kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan lingkungan juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya volume air yang menyebabkan banjir di Samarinda.

Ia menilai bahwa perbaikan sistem drainase, normalisasi sungai, dan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir harus menjadi prioritas agar kota ini dapat mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi.

“Perencanaan pembangunan yang matang dan berwawasan lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak banjir. Kami berharap pemerintah provinsi lebih serius dalam mendukung pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir, seperti perbaikan drainase dan normalisasi sungai,” tuturnya.

Darlis juga mengingatkan bahwa penanggulangan banjir bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Masyarakat, menurutnya, harus dilibatkan dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dampak bencana banjir ke depan.

“Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait harus bekerja sama dalam menjaga lingkungan. Dengan begitu, kita bisa mengurangi risiko banjir di Samarinda dan membuat kota ini lebih tahan terhadap bencana,” ungkapnya.

Sebagai langkah tambahan, Darlis juga menyarankan agar ada peningkatan pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan. Ia mengingatkan bahwa kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan justru dapat memperburuk masalah banjir di masa depan.

“Meskipun penanggulangan banjir tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, kami yakin bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kami dapat mengurangi dampaknya dan membuat Samarinda lebih aman dari banjir,” terangnya.

Darlis menegaskan bahwa peran aktif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sangat penting dalam mendukung upaya Kota Samarinda untuk mengatasi masalah banjir.

“Tanpa sinergi yang baik dan kebijakan yang tepat, masalah banjir yang terus berulang ini akan sulit diatasi, terutama dengan adanya faktor eksternal yang datang dari daerah-daerah sekitar Samarinda,”pungkasnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)

Tutup