Yusuf T. Silambi Dorong Sistem Reward and Punishment untuk Tingkatkan Produktivitas ASN
Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur, Yusuf T. Silambi, menyerukan penerapan sistem reward and punishment untuk meningkatkan kinerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan Kutai Timur. Dalam wawancaranya dengan media pada Selasa (17/11/2024), Yusuf menyampaikan bahwa sistem ini adalah salah satu cara efektif untuk memotivasi pegawai mencapai target yang telah ditetapkan.
“Pegawai yang menunjukkan kinerja baik dan berkontribusi positif seharusnya mendapatkan penghargaan yang layak, sementara pegawai yang tak memenuhi target perlu diberikan pembinaan agar mereka dapat meningkatkan kualitas kerja,” ujar Yusuf.
Yusuf menjelaskan bahwa penghargaan (reward) bisa berupa insentif finansial, pengakuan, atau kenaikan pangkat. Ia percaya bahwa penghargaan semacam itu akan membuat pegawai merasa dihargai atas usaha mereka, sehingga termotivasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya. Iklim kerja yang kompetitif dan produktif pun dapat tercipta melalui pendekatan ini.
Di sisi lain, Yusuf menegaskan bahwa punishment juga diperlukan untuk menjaga akuntabilitas. Namun, ia menekankan bahwa punishment tidak selalu berarti sanksi berat. “Punishment bukan berarti menjatuhkan sanksi berat, melainkan memberikan pembinaan atau pelatihan tambahan untuk pegawai yang kurang berprestasi. Hal ini agar mereka bisa memahami di mana letak kekurangan mereka dan memperbaikinya,” katanya.
Yusuf menyarankan agar penerapan sistem ini dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja yang objektif. Ia mengingatkan bahwa analisis kinerja harus dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai aspek, bukan hanya dari satu kriteria tertentu.
“Penting untuk membangun pemahaman yang sama di antara pimpinan dan pegawai. Ketika semua pihak sepakat untuk menerapkan sistem ini, maka hasilnya akan lebih optimal,” tambah Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf berharap agar sistem ini dapat membantu menciptakan budaya kerja yang lebih baik di kalangan ASN. Menurutnya, penghargaan dan pembinaan yang jelas akan membuat pegawai merasa lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, sekaligus meningkatkan loyalitas dan dedikasi mereka terhadap organisasi.
“Dengan adanya penghargaan dan pembinaan yang jelas, pegawai akan merasa lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan,” ujarnya.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pegawai dalam melaksanakan tugasnya, Yusuf optimistis bahwa penerapan sistem reward and punishment ini akan membawa dampak positif jangka panjang. Produktivitas ASN yang meningkat tidak hanya memberikan manfaat bagi pegawai, tetapi juga masyarakat yang dilayani.
Sebagai penutup, Yusuf menyampaikan harapannya agar sistem ini segera diimplementasikan. Ia percaya bahwa pengelolaan ASN yang profesional melalui penerapan sistem ini akan menciptakan pemerintahan yang lebih responsif, berkualitas, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.(adv)
Tinggalkan Balasan