Bontang berkesempatan menjadi lokasi pra studi kelayakan (Feasibility Study) pemasangan Jaringan Gas (Jargas) di 84 Kabupaten/Kota, dan akan dibiayai langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebanyak 11 ribu sambungan pemasangan Jargas untuk rumah tangga, ditargetkan akan terlaksana di tahun anggaran 2025.
Hal ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat Kota Bontang termasuk salah seorang Anggota DPRD Bontang, Yasir Arafat. Namun Yasir sendiri sebenarnya masih mempertanyakan, apakah Jargas ini pada akhirnya akan menjadi fasilitas yang benar-benar gratis atau berbayar.
“Sebenarnya bagus, karna memang kebutuhan Jargas ini kan sangat ditunggu masyarakat kota Bontang. Cuman kan sekarang, kita nggak tau, apakah Jargas ini nanti berbayar atau nggak berbayar,” katanya saat dihubungi, Kamis (12/9/2024).
“Intinya masyarakat Kota Bontang berterima kasih, akhirnya 11 ribu jargas untuk tahun 2025 mudah-mudahan udah bisa terealisasi,” lanjutnya.
Menurutnya, Jargas ini tentu tak hanya menguntungkan pihak rumah tangga dengan ekonomi rendah, pengusaha kuliner pun akan turut merasakan dampak baiknya, karena akan menghemat biaya operasional mereka.
“Terlepas dari 11 ribu jargas yang bakal di distribusikan di Kota Bontang, yah masyarakat sangat sangat mengapresiasi, apalagi dengan pengusaha-pengusaha kuliner, pasti bakal terbantu sekali”, terangnya.
“Banyak yang saya dengar apresiasi dari pengusaha di jaman sebelumnya. Yang dulunya mungkin sekitar 7 juta sebulan, sekarang udah bisa 3 juta. Berarti kan ada 4 juta hematnya mereka”, lanjutnya.
Meski begitu Yasir berharap pemasangan Jargas ini agar dilakukan secara optimal, agar tidak menimbulkan masalah-masalah baru yang akan membahayakan masyarakat. Berkaca pada pengalaman sebelumnya yang sempat menimbulkan riak dari masyarakat.
“Tapi ada catatan, nanti misalnya hal itu terealisasi, yah mudah-mudahan tidak meninggalkan keluhan untuk masyarakat, misal pengeborannya jalur-jalur gas, minimal kontraktor bisa memperbaiki bekas galian-galian aliran jargas itu,” terangnya.
“Kan kemarin pengalaman kan, yang sudah terjadi beberapa tahun ke belakang, setelah digali, mereka akhirnya, yang penting ditimbun aja, tapi itu bisa jadi polemik di masyarakat, karena adanya lobang-lobang yang bisa membahayakan pengguna jalan,” tambah Yasir.
Terkait isu pengadaan Jargas yang terindikasi digunakan salah satu calon untuk kampanye dalam momentum Pilkada, Yasir berpesan untuk mengambil sisi baiknya saja.
“Kita inikan sama-sama saling paham, kalau saya sih, ambil positifnya buang negatifnya. Karenakan pemerintah mau buat yang terbaik untuk masyarakat Kota Bontang,” tutupnya. (Adv)