Anggota DPRD Kaltim Kaharudin Jafar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Kepada Majelis Ta’lim di Loktuan

TERASKATA.COM, BONTANG – Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Kaharudin Jafar kembali melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Wasbang), di Jalan Kapal Pinisi 3, Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Sabtu (02/12/2023).

Kali ini sosialisasi wasbang ke-9 tersebut diikuti oleh ibu-ibu majelis Ta’lim yang ada di Kelurahan Loktuan.

Dalam sosialisasi tersebut, KJ sapaanya, didampingi narasumber Ketua Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) se-Indonesia Muhammad Febri KJ dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Loktuan Muhammad Kusnadi.

Kaharudin Jafar menjelaskan, wawasan kebangsaan ini sangat penting disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Utamanya di empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika.

Dia bilang, sosialisasi tersebut bertujuan untuk menumbuhkan dan memaksimalkan rasa cinta terhadap NKRI dan nilai-nilai yang ada di negara kita.

“Jadi ini sangat penting untuk disosialisasikan, empat pilar kebangsaan untuk menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, wawasan kebangsaan ini memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat dengan beragam suku, agama, dan juga golongan agar kita bisa hidup rukun,” ucapnya.

Ketua Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) se-Indonesia Muhammad Febri KJ selaku narasumber pertama menyampaikan tentang pemahaman Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Febri menyampaikan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang menurutnya harus terus diulang ulang.

“Kita saja dulu di sekolah belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang terbilang gampang, banyak yang sudah kita lupa hari ini, apalagi kalau tidak ulang-ulang,” ucapnya.

Lanjut Febri, sosialisasi seperti ini hanya merupakan sekolah jalanan atau sekolah pinggiran, untuk mengecas kembali atau meluruskan kemabali arti falsafah atau pemahaman tentang wawasan kebangsaan.

“Sosialisasai wawasan kebangsaan ada 4 pilar, dimana 4 pilar ini pertama kali dicetuskan oleh pak Taufiq Kiemas (Almarhum), pada saat menjadi Ketua MPR RI. Disitulah diharuskan disetiap pendidikan seperti ini harus ada di masyarakat,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Febri fokus menyampaikan mengenai Pancasila. Dia menyampaikan, bahwa keberadaan poin poin dalam pancasila bukan sekadar poin yang dicatat di atas kertas lalu dihambur dan disusun secara sembarangan.

“Namun, susunan-susunan ini berurutan dari hal yang pribadi sampai hal yang bernegara. Olehnya itu sangat penting memahami arti dari makna Pancasila itu sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LPM Loktuan Kusnadi Menyampaikan materi mengenai hoax. Dia bilang hoax di era digitalisasi ini sangat meningkat. Selain itu, adanya isu hoax kemungkinan bisa terjadi perpecahan di dalam masyarakat.

Kusnadi menyampaikan bagaimana cara mengantisipasi hoax apalagi di saat menjelang pemilu 2024 mendatang.

Pertama, saat mendapat berita atau informasi di media, jangan hanya terfokus untuk membaca judul saja. Kedua, meemperhatikan foto atau video yang ada lalu mencari tau kebenaran melalui sumber yang terpercaya.

“Begitupun dalam kehidupan sehari-hari, jika  mendapat atau menerima isu atau informasi yang belum diketahui kebenarannya. Jangan mudah terprovokasi dan mudah panas,” katanya.

Terakhir disampaikan Kusnadi, hoax ini menjadi perhatian pemerintah, karena data dari kominfo pada tanggal 31 maret 2023 menemukan 11350 isu hoax.

“Jadi ini sangat membahyakan sekali. Apalagi jelang Pilkada ataupun Pemilu isu-isu hoax banyak sekali. Jadi harus cerdas memilah informasi yang diterima. Jangan langsung mempercayai tanpa mengetahui kebenarannya,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *