Sambut Pemilu 2024, Anggota DPRD Kaltim Baharuddin Demmu: Tolong Kampanyekan Politik Gagasan, Jangan Politik Identitas!
TERASKATAKALTIM — Sambut Pemilu 2024, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Baharuddin Demmu berpesan kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama pada calon legislatif (caleg).
“Saya kira semua caleg harus dewasa berpolitik. Jangan kampanyekan politik identitas. Tapi yang dikampanyekan adalah politik gagasan,” paparnya, Selasa (07/11).
Baharuddin khawatir politik identitas akan melahirkan konflik tak berujung. Sebabnya, dia mendorong agar dalam pertarungan politik nantinya yang lahir adalah politik yang sehat secara gagasan.
“Jadi orang mau nyaleg, supaya tidak rusuh kan ya. Misalnya saya orang Bugis nih, masuk di kampung Jawa, atau masuk di kampung Bugis, jangan pake bahasa orang Bugis, bahwa harus pilih orang Bugis. Nggak boleh itu. Tapi yang kita harapkan adalah bagaimana para kandidat ini dalam rangka bersosialisasi nanti ke rakyat mengedepankan politik gagasan,” tegasnya.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini, yang terpenting bagi masyarakat adalah kesadaran atas alasan mereka memilih pemimpin dan kesadaran akan konsekuensi dari apa dan siapa yang dipilihnya nanti.
“Jadi jangan memunculkan sukuisme, rasisme, atau ideologi agama tertentu, karena kenapa, nanti itu punya potensi terjadi gesekan-gesekan di tengah masyarakat,” sambungnya.
Legislator PAN itu lebih jauh menyinggung soal money politic yang sudah menjamur di tengah masyarakat. Dirinya secara ketat menghimbau kepada Bawaslu untuk memberikan atensi pada hal itu.
Tak lupa Baharuddin mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga kepala daerah termasuk TNI dan Polri untuk menjaga netralitasnya dalam situasi politik hari ini.
“Ini juga soal money politic, Bawaslu juga harus jeli, karena politik uang ini marak ini, jangan pake diduga lagi. Bukan diduga, politik uang berjalan hari ini di kampung-kampung. Saya tidak mau menduga karena memang saya melihat fakta. Nah ini bagaimana?,” tanya Demmu.
“Ini masalah ini, jangan sampai juga membuat kekacauan. Kita berharap pemilu ini harmonis dan bergembira. Jangan lagi intervensi-intervensi rakyat terhadap pilihan. Sekali lagi saya ingatkan, terutama ASN, Kepala Daerah, teman-teman TNI Polri, Kepala Desa, Camat, nertral lah dalam hal ini. Jangan lagi menggiring-giring,” seru Demmu.
Kalau menggiring, kata dia, “Itu bahaya, karena kenapa, jabatan mereka itu menggunakan APBD untuk menggiring, kan mereka digaji pake uang rakyat to..? Kalau mereka tetap mau menggiring, berhenti jadi ASN. Kalau Kepala Dinas masih menggiring-giring kasih tau saya, supaya saya minta berhenti aja bos.”
“Kalau mau, ya kamu nyaleg aja. Jangan giring-giring lah. Nanti ada yang pukulin rame-rame kan susah tuh. Kan jelas, bantuan aja sekarang ini kadang hanya disalurkan sesuai dengan keinginan partainya, calegnya lagi yang bagi. Itu nggak boleh tu, karena dia bukan Anggota Dewan to..?” tambah Demmu dengan tegas.
Dia juga menyarankan kepada ASN agar tidak menambah-nambah dosanya. Alasannya, kata Demmu, mereka telah disumpah agar netral dalam politik.
“ASN juga supaya tidak menambah dosanya jangan ikut berpolitik lah. Karena kalau dia ikut berpolitik ya mereka kan sudah disumpah oleh UU dan netral dalam dunia politik ini. Nanti kalau mati, mereka dimintai pertanggungjawabannya kenapa kamu berpihak begini sementara kamu sudah bersumpah tidak berpihak? Kan gitu to?,” terang Demmu.
“Jadi saya bilangi ke teman-teman saya yang ASN, supaya kalian tidak tambah dosanya, saya mohon jangan terlibat dalam politik praktis,” pungkasnya. (adv/dprd)
Tinggalkan Balasan