TERASKATAKALTIM — Dalam rangka menyambut Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan metode Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).
Dikutip dari Biro Penerbit Teknik Sipil FT UGM, saat ini MBBR terbukti sebagai sistem pengolahan limbah secara biologis yang mempunyai keunggulan yaitu simpel, handal dan mudah pengoperasiannya. Sistem IPAL ini telah banyak digunakan untuk mengolah berbagai jenis limbah.
Terkait hal itu, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Saefuddin Zuhri mengaku bangga atas komitmen Pemerintah menangani dan membangun IKN sebagai kota cerdas.
“Itu kan sejalan dengan prinsip IKN sebagai smart city (kota pintar) dan kota modern berkelanjutan. Apalagi konsepnya kan ramah lingkungan,” ucap Saefuddin Zuhri, Senin (30/10).
Pasalnya, IKN akan dibangun dengan mengimplementasikan konsep “smart city” dengan berlandaskan delapan prinsip, yaitu;
(1) Mendesain sesuai kondisi alam,
(2) Bhinneka Tunggal Ika,
(3) Terhubung, aktif, dan mudah diakses,
(4) Rendah emisi karbon,
(5) Sirkuler dan tangguh,
(6) Aman dan terjangkau,
(7) Kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, dan
(8) Peluang ekonomi untuk semua.
“Menteri PUPR kan pernah bilang, bahwa pembangunan IKN bukan hanya pindahkan kota dan gedung pusat pemerintahan. Tapi juga pusat perkotaan yang modern,” tukas Zuhri.
Dia juga mendorong agar insfrastruktur jalan yang ada di Benua Etam agar secepatnya dibenahi.
“Selain itu ya akses dibutuhkan, berupa jalan untuk warga biar kita semua enak dalam berkendara,” kata Saefuddin.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tetap menjaga kerjasama dengan semua pihak, baik dengan warga dan pihak yang mengelola IKN.
“Harapan kita ya tentu saja Pemprov Kaltim dan pihak yang kelola IKN itu, bisa selalu bangun kerja sama. Termasuk warga Kaltim agar menyambut ini dengan semangat,” tutupnya. (Adv)