TERASKATA.COM, BONTANG – Ketidakpastian gaji yang dirasakan oleh karyawan PT Laut Bontang Bersinar (LBB) mendapat sorotan dari Dewan.
Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mendesak Pemkot Bontang untuk bertindak tegas terhadap LBB, mengingat insiden serupa telah terjadi sebelumnya.
“Kami merasa kasihan pada karyawan yang tidak memiliki kepastian dalam menerima hak-hak mereka setiap bulan. Gaji tidak dibayar, BPJS Ketenagakerjaan tidak dibayarkan, dan ini bukan kali pertama terjadi,” ujar Andi Faiz, sapaan akrabnya, pada Jumat (1/9/2023).
Meskipun menurut Andi Faiz, pendapatan PT LBB seharusnya mencapai jumlah yang cukup besar, sekitar Rp 500 juta, dia merasa heran jika perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar gaji karyawan.
Mengenai keluhan bahwa PT LBB tidak menyediakan fasilitas kerja seperti laptop, Andi Faiz menyatakan bahwa jika perusahaan dikelola dengan baik, potensi pendapatan yang dapat diperoleh oleh daerah sangat besar.
“Hanya dengan menggunakan pulpen dan kertas, perusahaan seharusnya dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan. Sangat disayangkan jika pengelolaan perusahaan seperti ini dibiarkan terus menerus. Mengapa tidak mempertimbangkan penggantian manajemen PT LBB? Pemkot harus bertindak tegas demi kesejahteraan karyawan,” tandasnya.
Diketahui, PT LBB kembali menunggak gaji para karyawannya. Sebanyak 23 karyawan PT LBB mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji pada bulan Agustus ini. Salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tunggakan tersebut melibatkan tidak hanya gaji tetapi juga pembayaran BPJS Ketenagakerjaan sejak Juli 2023.
“Seharusnya setiap tanggal 26 kami sudah mendapatkan gaji. Namun, pada bulan Juli lalu, kami baru dibayar dua kali,” ungkapnya belum lama ini. (adv)