Nursalam Usul ke Pemkot Manfaatkan Deposito Kas Daerah untuk Tambahan Dana

TERASKATA.COM, BONTANG – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam, mengajukan usulan yang menarik kepada Wali Kota Bontang. Ia mengusulkan agar pemkot memanfaatkan kas daerah yang ada di bank dalam bentuk deposito, bukan giro. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tambahan dana dari bunga simpanan tersebut.

Politisi Golkar ini berpendapat bahwa manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan anggaran yang didepositokan dalam rentang waktu delapan bulan, sekitar Rp 300-400 miliar, dapat mencapai sekitar Rp 7 miliar. Jumlah ini bahkan lebih rendah daripada hasil penyertaan modal, di mana dari penyertaan modal sebesar Rp 63 miliar, pemkot hanya menerima manfaat sekitar Rp 2,5 miliar per tahun.

“Pemkot harus lebih bijaksana dalam mengelola dana yang dimiliki. Kondisi saat ini memprihatinkan, terutama jika kita membiarkan uang berdiam begitu saja. Selain itu, pengelolaan deposito ini sesuai dengan aturan yang berlaku selama tidak mengganggu likuiditas. Kita (Bontang) kehilangan potensi ini, dan hal ini harus menjadi perhatian bersama.” ujarnya, Jumat (18/08/2023).

“Jika pemkot tidak ingin menggunakan bank lain, dapat mempertimbangkan untuk mendepositokan dana tersebut di Bankaltimtara,” tambahnya.

Nursalam juga menyoroti fakta bahwa Bontang saat ini belum mencapai tingkat kemandirian fiskal yang diinginkan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bontang seharusnya minimal mencapai 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, saat ini angka tersebut hanya sekitar 12-13 persen. Di samping itu, potensi PAD dari beberapa sektor seperti jasa penginapan dan wisata juga belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Menanggapi usulan ini, Wali Kota Bontang, Basri Rase, mengaku bahwa pemerintah masih berhati-hati dalam mengevaluasi skema tersebut. Pihaknya tidak ingin menghadapi masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, usulan ini akan dipertimbangkan dengan matang.

“Saya bahkan bertanya ke daerah lain, dan sepertinya belum ada yang berani mencoba ini. Terutama di era sekarang yang telah menjadi era transparansi,” tandasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *