DPRD Kecewa, Banyak Pejabat Pemkot Mangkir Rapat

TERASKATA.COM, BONTANG – Komisi III DPRD Bontang merasa kecewa terhadap sikap pejabat di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang yang kerap mangkir saat diundang rapat.

Padahal, menurut Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina, agenda rapat tersebut dinilai sangat penting, lantaran membahas persoalan terkait banyaknya turap yang runtuh di Kota Bontang.

Namun, dalam rapat kerja yang digelar pada Selasa (30/05) Sekretariat Daerah (Sekda) justru tidak hadir. Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang selaku yang membidangi urusan tersebut juga hanya mengirim perwakilannya.

“Sayang sekali, padahal ini agenda penting. Kalau yang datang hanya wakilnya tidak bisa menentukan kebijakan,” ujarnya usai rapat di sekretariat DPRD Bontang, Selasa (30/05/2023).

Apalagi, ketidakhadiran para pejabat tersebut tanpa keterangan atau konfirmasi. Selain itu undangan rapat yang diberikan juga sifatnya tidak mendadak. Sehingga sikap tersebut membuat wakil rakyat itu kecewa.

“Saya bisa maklumi kalau memang ada halangan. Tapi harusnya konfirmasi jauh-jauh hari. Jangan pas datang rapat kepala bidang (Kabidnya) baru datang minta maaf kalau atasannya tidak bisa hadir,” timpalnya.

Politisi Partai Gerindra ini pun berharap agar ke depan tidak ada lagi pejabat di Lingkup Pemkot Bontang yang mangkir saat diundang rapat. Apalagi rapat-rapat penting menyangkut keluhan masyarakat yang harus ditindaklanjuti.

“Saya harap ke depan instansi di lingkup Pemkot Bontang, khususnya Sekda dan Kepada Dinas (Kadis) harus hadir saat diundang rapat. Supaya bisa mengambil kebijakan. Dan Wali Kota Bontang juga harus tegas ke bawahannya,” tandasnya.

Diketahui, Komisi III DPRD Bontang menggelar rapat untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banyaknya turap yang runtuh, Seperti, turap di RT 12 Kelurahan Gunung Elai, Turap di Jalan Damai Kelurahan Kanaan, dan Sungai Betlehem yang longsor.

Dinas PUPRK selaku yang membidangi urusan tersebut diminta agar segera melakukan evaluasi pekerjaan turap yang dinilai belum sempurna. Karena, jika tidak segera ditindaklanjuti dikhawatirkan runtuhan turap makin melebar ke rumah masyarakat. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *