Jalan di Bonles Rusak Lagi, Ketua Dewan Minta Pemkot Segera Perbaiki

TERASKATA.COM, BONTANG – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang menyoroti soal kondisi jalan rusak yang ada di Sekambing, Kelurahan Bontang Lestari (Bonles).

Padahal, menurut Andi Faiz, jalanan tersebut sudah sering diperbaiki, namun saat ini kondisinya kembali rusak parah dan memprihatinkan. Sehingga, membahayakan para pengendara yang melintas.

“Beberapa kali sudah di aspal hancur lagi,” ujarnya, Kamis (27/04/2023).

Politisi Partai Golkar ini meminta agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan di Bonles, dengan menggunakan dana bantuan keuangan (Bankeu) senilai Rp 40 miliar dan bantuan anggaran sebanyak Rp 100 miliar dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).

“Tahun ini kita dapat Bankeu kurang lebih Rp 40 miliar dan bantuan Rp 100 juta dari BBPJN. itu bisa dipakai untuk perbaikan jalan yang rusak,” timpalnya

Adapun bantuan keuangan itu nantinya akan digunakan untuk rehabilitasi peningkatan kelas jalan yang sebelumnya kelas C menjadi kelas A. Pun rencananya proses lelang pengerjaan jalan ini akan dilakukan pada Mei mendatang.

“Kita harap bulan Mei sudah bisa masuk lelang di balai dan kemudian dilaksanakan pengerjaannya,” harapanya.

Selain itu, peningkatan kelas jalan ini, ujar Andi Faiz, lantaran sebelumnya sejak jalan itu dibangun awalnya hanya diperuntukkan untuk lalu lintas biasa atau perkantoran. dengan kapasitas jalan K250.

“Sekarang beralih fungsi sebagai kawasan industri, makanya perlu peningkatan jalan dengan kapasitas menjadi K300 atau K350. Kalau cuman tambal sulam jalannya sering rusak, di aspal hancur lagi,” bebernya.

Meski demikian, jumlah anggaran tersebut dinilai belum cukup untuk mengcover seluruh perbaikan jalan di Bonles, mulai dari RSUD Taman Husada sampai di kawasan industri PT. EUP.

“Total panjang jalan Bonles 40 kilometer, kalau anggaran Rp 100 miliar hanya cukup untuk perbaikan 20 kilometer. Tapi mungkin bisa dipilih mana skala prioritas yang mau diutamakan. Jadi ful perbaikan naik kelas. Bukan lagi tambal sulam,” tandasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *