Mahasiswa Tuntut Otonomi Khusus untuk Kaltim

TERASKATAKALTIM.Com, SamarindaSejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan menggelar aksi unjukrasa, Kamis, (3/2/2022).

Mereka menyampaikan beberapa tuntutan dalam aksinya. Salah satunya, menuntut otonomi khusus untuk Kaltim.

“Tuntutan kami pertama, meminta adanya otonomi khusus untuk Kaltim. Kedua, revisi Undang-Undang IKN. Ketiga, meminta keterlibatan masyarakat Kaltim dalam pemindahan serta pembangunan IKN,” kata Koordinator Pusat BEM se-Kalimantan Husain Firdaus.

Menurut Husain, adanya otonomi khusus tersebut sebagai salah satu bentuk jaminan bahwa pemindahan IKN bukan hanya urusan pemerintahan pusat maupun infrastrukturnya saja.

“Harapan otonomi khusus ini sebagai penopang atau penyangga IKN. Memiliki anggaran daerah tersendiri adalah salah satu bentuk jaminan bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim,” tuturnya.

Mahasiswa meminta kepada Pemprov untuk mendukung adanya otonomi khusus tersebut. Terkait revisi UU IKN, Husain menyebutkan naskah akademik dibuat terlalu terburu-buru dan minim partisipasi publik terhadap pembentukannya.

Husain pun mengatakan, terdapat beberapa hal yang menjadi keambiguan bahwa wilayah belahan IKN (Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara) disebut tidak memasuki kawasan Kaltim.

“Kita akan menanyakan apakah pemindahan IKN itu salah satu bagian dari Kaltim atau membuat provinsi baru nantinya,” ucapnya.

Setelah aksi tersebut, pihak BEM se-Kalimantan kemungkinan akan melakukan audiensi dengan para pimipinan daerah.

Menurut Husain, harus ada keterlibatan seluas-luasnya kepada masyarakat Kaltim dalam pemindahan IKN. Untuk itu dia menegaskan, pihaknya tidak menolak pemindahan IKN, karena tujuan yang baik, yakni mengurangi ketimpangan antara wilayah Indonesia barat dan wilayah Indonesia Timur.

”Kami menyambut baik dengan catatan tetap menjadi mitra kritis pemindahan IKN. Solusi itu adalah tujuan baik dan kita akan mendukung, tapi ketika ada kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat Kaltim kami akan terus mengawal dan mengkritisi,” tegas Husain.

Poin terakhir, yang disampaikan mahasiswa, yakni terkait kepala otorita untuk IKN Nusantara. Menurut para mahasiswa, untuk posisi itu sangat tepat diberikan kepada putra daerah. Karena hanya putra daera yang memahami seluk-beluk Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. (*/yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *