TERASKATAKALTIM.COM – Pembayaran gaji dosen Universitas Trunajaya tertunggak sebesar Rp 1,5 miliar sejak tahun 2019.
Hal ini diungkapkan, Tim penyelesaian hak dosen (TPHD) Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang saat membeberkan permasalahan internal di kampus tersebut.
Sekretaris TPHD Unijaya Cintya Ayu Rishanty menjelaskan, dari 38 dosen yang ada, sebanyak 32 orang bergabung dalam TPHD, dan baru sebagian kecil honornya terbayarkan dengan dicicil.
“Total tunggakan sekitar Rp 1,5 miliar belum terbayar hingga semester genap tahun ajaran 2020-2021, Bahkan ada dosen tak diberikan haknya sejak 2009 silam,” ujarnya dalam konferensi pers di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Bontang Utara, Jumat (1/10/2021).
Sementara itu, Salah satu dosen, Lilik Rukitasari menjelaskan, adanya persoalan tersebut diduga akibat manajemen Yayasan Pendidikan Miliana selaku pengelola kampus tersebut kurang baik. Pun dalam pengelolaan keuangan yang dinilai kurang transparan.
Selain mengakibatkan honor dosen tertunggak, masalah ini juga menghambat proses perkuliahan.
Mereka pun telah menunggu itikad baik pihak yayasan hingga 30 September 2021, namun hingga pers digelar, tak ada itikad baik dari pihak kampus.
Di konfirmasi terpisah, Rektor Unijaya Bontang Bilher Hutahaean membenarkan hal tersebut.
“Memang ada tunggakan gaji dosen. Yang sudah dibayar sekitar Rp 500 juta. Sisanya masih dibicarakan ke pihak yayasan,” ungkapnya, Jumat (1/10/2021).
Namun, terkait masalah kekurangan yang belum dibayar Bilher mengaku tak tahu soal tersebut.
“Soal itu saya juga belum dapat informasi lagi karena itu antara dosen dan yayasan,” timpalnya.
Kabarnya, tunggakan tersebut akan di bahas pihak yayasan pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Selain itu, rapat juga akan membahas soal polemik yang menjerat He yang menjabat dekan Fakultas Ekonomi.
“Besok baru mau dibahas. Saya enggak tahu apa ada teguran atau sanksi dijatuhkan yayasan,” terangnya. (Yayuk)
