Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Ananda Emira Moeis: Pemberdayaan Petani Lokal dan Peran Milenial Kunci Masa Depan Pertanian Kaltim

Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.(Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menekankan pentingnya pemberdayaan petani lokal di tengah rencana Gubernur Kaltim untuk menggandeng petani dari Jawa Barat dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian daerah.

Ananda mengapresiasi langkah kerja sama lintas provinsi, namun ia mengingatkan agar hal tersebut tidak sampai mengesampingkan kontribusi dan kebutuhan petani Kaltim.

“Kita sambut baik kolaborasi antardaerah, termasuk benchmarking ke Jawa Barat. Tapi perhatian terhadap petani lokal juga harus menjadi prioritas utama,” ujarnya, Senin (19/5/25).

Menurut politisi muda dari PDI Perjuangan ini, penguatan sektor pertanian seharusnya dibarengi dengan peningkatan kapasitas petani lokal, mulai dari akses teknologi hingga pelatihan dan infrastruktur pendukung.

Lebih lanjut, Ananda menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam program pertanian, khususnya melalui skema Petani Milenial yang didorong oleh pemerintah provinsi.

Ia menilai bahwa tantangan pertanian modern membutuhkan sosok petani yang inovatif dan melek teknologi.

“Petani milenial harus mampu membaca zaman. Bukan sekadar bertani secara tradisional, tapi berpikir maju dari smart farming hingga pemasaran digital,” tegasnya.

Ia pun mendorong pemuda di Samarinda dan Kaltim secara luas untuk tidak ragu masuk ke dunia pertanian dan memanfaatkannya sebagai ruang inovasi dan kemandirian ekonomi.

Terkait dukungan dari lembaga legislatif, Ananda menuturkan bahwa meskipun kewenangan provinsi dalam sektor pertanian cukup terbatas, pihaknya berkomitmen mendorong program-program pendukung seperti distribusi bibit unggul, pendampingan berbasis teknologi, dan pelatihan intensif bagi petani muda.

“DPRD akan terus mendorong kebijakan yang berpihak pada regenerasi petani. Kuncinya ada pada sinergi dan keberlanjutan,” paparnya.

Ananda menegaskan bahwa sinergi antara kolaborasi luar daerah dan penguatan petani lokal harus berjalan beriringan. Menurutnya, pertanian Kaltim tidak hanya soal produktivitas, tetapi juga soal kemandirian.

“Petani milenial adalah masa depan kita. Tapi masa depan itu hanya bisa dicapai jika mereka mendapat dukungan konkret dari semua pihak,” tuturnya.

Sementara itu, rencana teknis mendatangkan petani dari Jawa Barat masih dalam tahap pembahasan, termasuk skema kerja sama yang akan digunakan.

“Kami akan memastikan akan terus mengawal agar kebijakan tersebut sejalan dengan kesejahteraan petani daerah,” tutupnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup