Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Agus Suwandi Tekankan Pentingnya Pemanfaatan Aset Olahraga

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur, Agus Suwandi.(Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur, Agus Suwandi, menyuarakan kekhawatirannya terhadap sejumlah aset dan infrastruktur olahraga yang telah direnovasi dengan anggaran besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia menilai penting adanya pengelolaan yang cepat dan terarah agar aset publik tersebut tidak menjadi beban keuangan daerah.

“Kalau sudah diperbaiki tapi tidak digunakan, itu jelas pemborosan. Aset milik daerah harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Agus, Sabtu (3/5/25).

Salah satu yang paling disoroti adalah Stadion Kadrie Oening di kawasan Sempaja, yang telah menyerap hampir Rp10 miliar dari APBD.

Agus menegaskan pentingnya memastikan stadion ini segera dioperasikan dan tidak dibiarkan kosong usai renovasi. Menurutnya, stadion semacam ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk kegiatan olahraga maupun kejuaraan resmi.

Selain itu, Agus mengusulkan reformasi kelembagaan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga. Ia mendorong agar status UPTD diubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), agar pengelolaan aset dapat dilakukan secara lebih fleksibel, profesional, dan berorientasi pada hasil.

Agus juga menyoroti Convention Hall milik pemerintah yang hingga kini masih berada di bawah Biro Umum. Menurutnya, pola pengelolaan yang terlalu birokratis telah membatasi potensi pemanfaatan gedung tersebut.

Ia mengusulkan agar pengelolaan dilakukan melalui BLUD atau kerja sama dengan pihak swasta agar gedung bisa beroperasi secara lebih efisien.

Perhatian yang sama diberikan terhadap proyek rehabilitasi Hotel Atlet, yang menelan anggaran sekitar Rp111,2 miliar.
Agus menegaskan bahwa dalam waktu 100 hari ke depan, pemerintah provinsi harus sudah menetapkan skema pengelolaan agar bangunan tidak terbengkalai dan nilai ekonominya tidak merosot.

Convention Hall yang telah direhabilitasi dengan biaya Rp11,9 miliar juga disebut Agus seharusnya dapat dimanfaatkan lebih luas, tidak hanya untuk keperluan seremonial, tetapi juga untuk pusat kegiatan pemerintahan atau disewakan guna meningkatkan pendapatan daerah.

“Daripada banyak gedung dibiarkan menganggur, sebaiknya dikonsolidasikan di tempat seperti ini,” tuturnya.

Terakhir, ia mengingatkan pentingnya penyelesaian proyek Lapangan Tenis Vorvo yang sudah dua kali mengalami perpanjangan waktu pengerjaan. Dengan nilai proyek mencapai Rp6,86 miliar, Agus mendesak agar penyelesaian dilakukan tepat waktu dan lapangan segera difungsikan.

“Kami harap seluruh proyek ini benar-benar dimanfaatkan secara optimal. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal efisiensi anggaran dan pelayanan publik yang harus terus ditingkatkan,” tutupnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup