Teraskata.com

Dari Timur Membangun Indonesia

Agusriansyah: Kurikulum Asing Buat Siswa Terasing di Negeri Sendiri

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan.(Dok: teraskata)

TERASKATAKALTIM – Kurikulum pendidikan di Indonesia dinilai belum sepenuhnya mencerminkan jati diri bangsa. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, yang menyoroti kuatnya pengaruh sistem pendidikan Barat dalam kebijakan nasional.

Ia menilai pendekatan tersebut tidak kontekstual dan berpotensi menjauhkan peserta didik dari akar budaya mereka sendiri.

“Kita bukan bangsa Eropa. Setiap bangsa punya karakter historis dan sosial yang berbeda. Pendidikan kita harus tumbuh dari realitas Indonesia, bukan meniru luar negeri secara mentah,” tegas Agusriansyah, Kamis (15/5/2025).

Politikus PKS sekaligus Ketua Ikatan Alumni Doktor Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Mulawarman itu menyebut, keberlanjutan sistem pendidikan tidak bisa dilepaskan dari sejauh mana kurikulum mampu membentuk karakter dan identitas nasional.

Menurutnya, penggunaan pendekatan asing yang tidak disesuaikan justru menciptakan keterasingan dalam proses belajar.

Melihat kondisi tersebut, ia mendorong agar pemerintah melakukan reformulasi kebijakan pendidikan yang lebih berpihak pada nilai-nilai lokal, sejarah bangsa, serta tantangan nyata yang dihadapi Indonesia ke depan.

Tak hanya fokus pada dunia pendidikan, Agusriansyah juga menyinggung rendahnya partisipasi politik anak muda. Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa semua aspek kehidupan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari proses politik.

“Setiap kebijakan yang memengaruhi hidup kita lahir dari keputusan politik. Jadi penting bagi generasi muda untuk ikut terlibat, bukan malah apatis,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kecakapan digital di era informasi tak cukup hanya dengan kemampuan teknis.

Menurutnya, generasi saat ini harus dibekali kemampuan menyaring informasi serta menjunjung tinggi etika dan integritas.

“Pendidikan bukan hanya soal logika, tapi juga karakter. Kecerdasan harus dibarengi dengan moralitas,” kata Agusriansyah.

Ia berharap pemuda Indonesia dapat tampil sebagai generasi yang tidak hanya kritis dan cerdas, tetapi juga memiliki keberanian moral untuk membentuk masa depan bangsa dengan nilai-nilai yang berakar kuat pada jati diri nasional.

RF (ADV DPRD KALTIM)

[gnpub_google_news_follow]
Tutup